Pantai Mandorak termasuk salah satu pantai tersembunyi yang berada di Desa Pero Batang, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat. Pantai ini diapit oleh dua batu karang besar yang telihat seperti melindungi pantai ini. Panjang garis pantai yang hanya 50 meter memberikan kesan bagai berada di pantai pribadi, dengan pasir yang putih dan lembut, serta air laut yang jernih berwana tosca.

Bagi warga sekitar yang berprofesi sebagai nelayan, batu karang ini sangat berguna bagi mereka. Batu karang yang besar tersebut dapat membentengi ombak besar yang dapat menghanyutkan atau merusak perahu, maka itu terdapat banyak perahu nelayan di pinggir Pantai Mandorak ini. Bahkan warga sekitar juga banyak yang memancing ikan dari atas batu karang besar tersebut.

Pantai Mandorak terletak di daerah terpencil dengan fasilitas dan akomodasi yang cukup terbatas. Membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam berkendara dari pusat Kota Tambolaka melewati jalan yang berkelok untuk mencapainya.

Meski cukup sulit untuk diakses, Anda tidak akan menyesal melihat langsung pantai yang tersembunyi di antara karang ini. Sungguh menakjubkan dapat menyaksikan hamparan pasir putih yang berkilauan, keindahan pantai dengan batuan karang besar, juga anak-anak yang bermain di batuan karang yang sangat senang untuk bermain dengan para pengunjung yang datang ke tempat ini.

Pengunjung yang datang ke sini bisa menikmati suasana yang damai dan penuh ketenangan. Karena posisinya yang langsung menghadap Samudra Hindia, pantai yang bergelombang besar ini sering dijadikan spot surfing. Di sana Anda juga bisa menyewa perahu nelayan untuk mendapatkan hasil foto yang lebih maksimal.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy

 

Pantai Mananga Aba atau disebut juga Pantai Kita merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang berada di Desa Karuni, Kecamatan Loura, Sumba Barat Daya. Kurang lebih 10 km dari Kota Tambolaka atau sekitar 30 menit perjalanan. Pantai ini memiliki bibir pantai yang panjang serta pasir putih yang halus dan bersih. Air laut yang jernih berwarna biru dengan ombaknya yang tergolong kecil menjadikannya cocok untuk aktivitas air seperti berenang atau snorkeling.

Akses menuju pantai ini tidaklah sulit. Jalanan menuju Pantai Mananga Aba sudah diaspal dan mempermudah kita untuk mencapainya. Terdapat hotel yang berada tepat di tepi pantai ini, yang sangat cocok bagi Anda yang ingin bersantai dan menjauh dari keramaian kota. Di pantai ini juga terdapat saung-saung untuk para wisatawan yang senang duduk-duduk sambil menikmati angin pantai.

Pantai Mananga Aba merupakan tempat bermain anak-anak warga sekitar di sore hari. Ada yang bermain bola, bermain air, bahkan menyusun pasir. Keceriaan mereka sungguh meneduhkan hati. Pantai ini juga menjadi salah satu sunset spot di Sumba Barat Daya. Tenang rasanya bisa menikmati semua keindahan Pantai Mananga Aba kala senja, bersama anak-anak setempat yang bercanda dan berlarian. Sebuah suasana yang membebaskan kita dari bayang-bayang masalah.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy

 

 

Pantai Bawana atau Bwana adalah salah satu surga tersembunyi yang terletak di sisi barat Desa Kahale, Kecamatan Kodi Balaghar, Sumba Barat Daya. Pantai ini memiliki ciri yang berbeda dari pantai lainnya. Di tengah hamparan pasir putih dan debur ombak yang mengikis pantai, berdiri kokoh tebing karang setinggi kurang lebih 6 meter dengan lubang besar di tengahnya.

Karang bolong ini terlihat seperti sebuah pintu gerbang menuju suatu tempat, atau tepatnya gerbang senja. Menikmati senja yang turun perlahan dari lubang karang ini akan terasa sangat berkesan. Para wisatawan lokal maupun mancanegara terlihat antusias berfoto-foto di bawah karang bolong, sambil menanti sunset di ufuk barat.

Untuk sampai dan menikmati keindahan Pantai Bawana sedikit dibutuhkan perjuangan lebih. Setelah berkendara menggunakan roda 2 atau roda 4 kurang lebih selama 2 jam dari Tambolaka, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing yang cukup curam dan sedikit licin yang harus dilalui dengan penuh hati-hati.

Setelah menuruni tebing, kita akan disambut garis pantai yang membentang dengan pasir putihnya. Memandang keindahan pantai dengan karang bolongnya yang iconic akan mengembalikan semangat setelah lelah menuruni tebing tersebut.

Pantai Bawana masih tergolong destinasi wisata baru. Bahkan banyak warga Sumba yang belum mengetahui pantai ini, jadi wajar jika akses jalanan belum terlalu baik. Namun kesigapan masyarakat setempat yang peka terhadap peluang wisata sudah mulai membenahi akses menuju tempat ini, juga adanya jasa pelayanan seperti porter dan juru parkir.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy

 

Pantai Walakiri adalah satu dari banyaknya pantai-pantai indah di Sumba yang berada di Desa Watumbaka, Pandawai, Sumba Timur. Jaraknya sekitar 24 km dari pusat Kota Waingapu atau 30 menit perjalanan. Sepanjang perjalanan menuju pantai ini kita akan disuguhkan dengan panorama sabana yang indah bagaikan di Afrika. Lokasinya yang tidak jauh dari jalan raya membuat kita mudah mengaksesnya.

Meski berada di dekat pemukiman warga, tak ada tarif yang dikenakan untuk menikmati tempat ini. Dan beberapa kedai kecil di sana menjadi tempat yang nyaman untuk menikmati pantai ini sembari menyeruput teh atau kopi.

Begitu menyenangkan memijakkan kaki di Pantai Walakiri. Pesisir pantai yang dihiasi pohon kelapa dan cemara, memberikan keteduhan saat berjalan menyusuri hamparan pasir yang putih. Untuk berenang di perairan dangkal yang dihiasi ikan-ikan kecil, bintang laut dan biota laut lainnya, pastinya akan terasa sangat menyenangkan.

Bagian barat pantai ditumbuhi dengan pepohonan bakau (mangrove) yang terendam air kala laut sedang pasang. Pohon-pohon bakau dengan batang yang berlekuk ini disebut-sebut sebagai ‘pohon yang menari’ atau dancing tree, dan menjadi ikon yang mengundang wisatawan untuk mengunjungi Pantai Walakiri.

Keistimewaan pantai ini berada di sore hari, ketika laut mulai surut dan perairan dangkal berubah menjadi hamparan pasir yang luas. Saat matahari yang tenggelam perlahan memberi kilauan indah pada semesta, pohon-pohon bakau yang terpisah dan kecil itu telihat menari-nari di balik siluet senja. Dan orang-orang yang sedang santai di kedai kecil itu pun mulai bergegas menyiapkan kamera, berlarian untuk menikmati dan mengabadikan barisan dancing tree tersebut.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy

 

Surga Tersembunyi di Ujung Barat Sumba

Siapa pun pasti tergiur untuk berenang atau bermain air di Danau Weekuri. Airnya yang begitu jernih, putih pasir di dasarnya dapat terlihat dengan sangat jelas. Dengan pantulan sinar matahari di atas airnya yang berwarna biru kehijauan, dan rimbun rindang pepohonan di sekelilingnya yang berdesau kecil tertiup angin. Burung-burung yang sesekali melintas saja, seolah ingin ikut menikmati keasrian dan ketenteraman dari danau ini.

Weekuri atau Waikuri adalah sebuah laguna (danau air asin) yang ber­batasan dengan laut, yang terletak di Desa Kalenarogo, Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya. Jaraknya sekitar 50 km atau sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Tambolaka, dengan menyusuri jalan pesisir barat Pulau Sumba. Danau yang dikelilingi dengan batu karang dan pepohonan yang lebat ini merupakan salah satu tujuan wisata alam di Sumba yang paling diminati. Berada di area danau, Anda akan merasa bagai berada di kolam renang pribadi yang tersembunyi dari dunia luar.

Dengan kealamian yang masih amat terjaga, belum banyak terdapat fasilitas lain di tempat ini. Hanya ada masyarakat yang menjual jajanan dan cinderamata khas setempat, atau jembatan untuk menikmati pemandangan sekitar. Gardu pandang yang terbuat dari kayu ini dapat membawa Anda mengelilingi Danau Weekuri hingga ke tebing karang yang langsung berbatasan dengan laut lepas. Anda juga dapat menyaksikan view sunset yang mempesona dari atas jembatan ini.

Banyak cerita seputar asal-usul ditemukannya Weekuri oleh masyarakat setempat. Konon, dulunya area di Danau Weekuri ini dipenuhi banyak kera yang hidup di pepohonan sekitar. Danau Weekuri juga dikenal oleh warga setempat sebagai tempat persembunyian di masa-masa ketika perang masih sering berkecamuk di Pulau Sumba. Lokasinya yang tersembunyi dengan pepohonan dan bebatuan karang memang sesuai dijadikan benteng pertahanan, selain juga menawarkan keindahan yang dapat menenteramkan hati.

Waktu yang tepat untuk mengunjungi Danau Weekuri adalah di pagi dan sore hari. Di kala surut, kedalaman Danau Weekuri berkisar antara 30 cm – 2,5 meter saja sehingga relatif aman untuk segala usia. Apalagi menjelang matahari terbenam, warna lembayung senja di langit akan kontras dengan birunya air danau, menjadi sebuah pemandangan yang spesial untuk dinikmati dan diabadikan.

Danau Weekuri terbaring tenang bagai surga tersembunyi dan benteng pertahanan alami. Sebagai sepenggal keindahan alam Indonesia di Tana Humba, yang dapat membawa kekaguman dan rasa syukur bagi siapapun yang mengunjunginya.

Artikel : Iqbal Fadly | Foto : George Timothy & Ibna Alfattah