“Apa Lu Mau, Gue Ada!”

Sebagai jantung kehidupan negara, Jakarta berperan penting dalam perputaran roda perekonomian Indonesia melalui aktivitas perniagaan di pasar-pasarnya. Aktivitas berdagang sudah menjadi bagian hidup dari masyarakat Indonesia sejak zaman pemerintahan Hindia-Belanda di Batavia. Bahkan, berdagang telah menjadi salah satu mata pencaharian bagi penduduk lokal maupun pendatang di negeri ini.

Selain etnis Tionghoa yang sudah terkenal akan kepiawaiannya dalam berdagang, ada juga etnis Minangkabau, Arab dan India yang juga mengadu nasib di pasar-pasar Jakarta. Meskipun pasar-pasar modern terus mengalami perkembangan, masih banyak pasar tradisional di Jakarta yang tetap bertahan hingga saat ini.


• Pasar Rawa Belong

Rangkaian bunga berwarna-warni kerap dijadikan sarana untuk menyampaikan ungkapan kasih sayang. Menjejaki pasar Rawa Belong di daerah Palmerah, Jakarta Barat, Travelers akan merasa seperti berada di taman bunga. Begitu memasuki kawasan Rawa Belong, Travelers akan langsung disambut oleh aroma bunga yang semerbak. Tata letak pasarnya yang cukup rapi akan memudahkan pembeli untuk mendapatkan bunga segar yang diinginkan.

Beragam jenis bunga bisa Travelers dapatkan di sini, seperti bunga anggrek, mawar, sedap malam, baby breath, aster, peacock dan lainnya. Selain bunga lokal dari Sukabumi, Bandung maupun Sumatra, Pasar Rawa Belong pun menyediakan bunga impor dari luar negeri seperti tulip dan mawar hitam yang dapat dipesan terlebih dahulu sebelumnya.

Buka 24 jam setiap harinya, Pasar Rawa Belong sendiri terkenal di antara masyarakat Jakarta karena harga bunga-bunganya yang relatif murah dan menguntungkan bagi para pengecer. Selain bunga ikat dan bunga potong, Pasar Rawa Belong juga menawarkan papan bunga dan rangkaian bunga.

Beberapa penjual bunga juga menawarkan jasa dekorasi bunga untuk acara pernikahan, pesta ulang tahun dan pesta lainnya. Turut menjual aksesoris pelengkap dekorasi bunga seperti pot, ranting dan pagar penghias, Rawa Belong wajib didatangi Travelers yang ingin mendapatkan segala kebutuhan bunganya di satu lokasi.


• Pasar Tanah Abang

Pelanggan sedang memilih berbagai macam kain yang penuh corak dan warna pada salah satu kios di Pasar Tanah Abang, Jakarta

Pasar Tanah Abang

Dahulu, pasar ini didirikan khusus untuk berjualan perlengkapan tekstil maupun kelontong dan buka di setiap hari Sabtu saja. Semenjak didirikannya Stasiun Tanah Abang yang berjarak tidak jauh dari pasar tersebut, Pasar Tanah Abang berkembang semakin pesat. Dukungan jalur transportasi tersebut memudahkan para pedagang maupun pembeli dari luar kota, khususnya Jabodetabek, yang memanfaatkan kereta api sebagai transportasi utama.

Saat ini Pasar Tanah Abang merupakan salah satu pusat grosir terbesar di Indonesia yang selalu ramai akan pedagang maupun pembeli. Walaupun masih didominasi penjualan tekstil, pasar ini pun turut menjual barang-barang lainnya seperti pakaian, aksesoris, perlengkapan bayi dan perlengkapan rumah. Harga yang ditawarkan pun beragam, namun biasanya tetap lebih murah dibandingkan pasar lainnya.

Selain itu, pembeli di pasar ini bisa mendapatkan barang-barangnya dengan harga grosir, sehingga Pasar Tanah Abang telah menjadi bagian dari komoditas ekspor ke luar negeri. Fasilitas yang disediakan pun sudah cukup lengkap seperti lift, food court, escalator, masjid dan area parkir yang menjamin kenyamanan para pelanggan.


• Pasar Kue Subuh Senen

Pasar Kue Subuh Senen, Jakarta

Pasar Kue Subuh Senen

Apakah Travelers pernah mendengar tentang Pasar Kue Subuh di Jakarta? Pasar Kue Subuh di Jakarta berada di Senen, Blok M dan Bintaro. Sudah berdiri di Jl. Senen, Jakarta Pusat, dari tahun 1988, pasar kue subuh Senen menjajakan ratusan lapak kue basah, brownies, kue kering hingga kue tart.

Aneka kue ditawarkan dengan berbagai macam rasa, bentuk dan warna yang menggugah selera para pembeli. Jajanan pasar seperti lemper, lapis legit, klepon, wajik, pastel, lontong, risoles juga bisa Travelers dapatkan mulai dari harga Rp2.000. Selain jajanan pasar dan kue basah, Travelers juga bisa mendapatkan snack ringan seperti kerupuk dan keripik.

Buka dari pukul 21:30 WIB, pasar ini pun menjual kue dengan harga eceran maupun grosiran. Uniknya, pembeli juga bisa mencicipi terlebih dahulu kue-kue yang ada sebelum dibeli. Jika Travelers membeli dalam kapasitas banyak, sang penjual pun tidak segan untuk memberikan tambahan kue sebagai bonus. Karena aktivitas penjualan yang ramai dari malam hingga pagi hari, maka dari itu tempat ini dinamakan pasar kue subuh.

Teriakan khas para penjual ikut meramaikan suasana keriuhan pasar kue subuh Senen. Pasar Kue Subuh Senen yang dapat terlihat dengan jelas dari flyover Senen ini dapat dicapai dengan mudah menggunakan TransJakarta. Travelers hanya perlu berjalan kaki menuju Pasar Kue Subuh Senen dari halte TransJakarta Senen.


• Pasar Poncol Senen

Salah satu pasar yang menjual barang-barang bekas adalah Pasar Poncol. Jika Travelers tahu Stasiun Senen, Pasar Poncol ini sangat mudah ditemukan karena letaknya yang berdekatan dengan stasiun. Dari luar, Pasar Poncol terlihat seperti pasar loak biasa yang menjual barang bekas. Berbagai barang bekas dapat dijumpai di sini seperti pakaian, sepatu, alat musik, alat pancing, alat elektronik, perlengkapan rumah tangga, perlengkapan mobil dan sebagainya. Tetapi jika jeli dalam memilihnya, Travelers akan menemukan barang branded dan limited edition yang masih dalam keadaan baik.

Kebanyakan barang yang dijual di sini merupakan barang second hand atau barang bekas yang masih layak untuk digunakan. Barang-barang antik juga bisa Travelers temukan di sini seperti arloji, koper tua, jam dinding, dompet kulit, kamera analog dan lainnya. Diperlukan kesabaran ekstra untuk memasuki kios-kios di Pasar Poncol ini satu per satu. Waktu terbaik untuk mengunjungi Pasar Poncol ini ialah pagi hingga sore hari karena Travelers bisa dengan leluasa menelusuri lorong-lorong yang barang dagangannya sudah tertata dengan rapi.

Masih banyak pasar-pasar lainnya di Jakarta dengan komoditas khas seperti Pasar Gembrong dengan beragam mainan yang dijualnya dan tentunya dengan harga terjangkau. Kios-kios yang tertata rapi di dalamnya pun dapat memudahkan pembeli untuk memilih barang yang akan dibeli. Pasar ini dikenal sebagai pusat mainan berkualitas. Banyak orang tua yang mengajak anak-anaknya ke sini karena harganya yang lebih murah 10-20 % daripada harga di pasaran. Selain itu juga ada Pasar Asemka yang lengkap dengan barang grosirnya namun juga bisa dibeli dengan satuan. Dimulai dari perlengkapan sekolah, peralatan kantor, suvenir, aksesoris kantor dan lainnya. Harganya pun beragam tergantung dari jenis barang yang Travelers beli.

Pasar lainnya seperti Pasar Seni Ancol memiliki ciri khas dibandingkan dengan pasar lainnya yaitu memasarkan hasil karya seni seperti lukisan dan hasil pahatan. Dengan fasilitas yang dimiliki, Pasar Seni Ancol menaungi para seniman dan pengusaha kreatif lainnya untuk terus mengembangkan seni budaya di Jakarta dan Indonesia.

Jl. Surabaya sebagai tempat penjualan barang-barang antik di Jakarta

Jalan Surabaya

Pasar khusus barang antik juga bisa Travelers kunjungi yaitu di Jalan Surabaya, Jakarta Pusat. Pasar Jalan Surabaya ini dikenal karena kios-kiosnya yang menjual barang antik dan jarang ditemukan di tempat lain. Harganya pun beragam tergantung dari jenis barang dan kondisi barang tersebut. Semakin antik dan langka maka harganya pun bisa mencapai puluhan juta. Selain barang antik, pasar ini juga menawarkan koper-koper bekas yang masih bisa digunakan.

Bagi Travelers yang memiliki hobi belanja, tidak ada salahnya untuk mengunjungi pasar-pasar tradisional yang ada di Jakarta ini. Selain harganya yang terjangkau, jika beruntung, Travelers bisa mendapatkan barang yang langka dan berkualitas.

Artikel : Nelce Muaya | Foto : George Timothy, Nelce Muaya, George Timothy, Dyah Puri Surastianii

Adakah yang tidak bisa ditemukan di Jakarta? Semua tersedia di kota megapolitan ini. Gaya hidup yang gemerlap, serba cepat dan dinamis telah melekat pada kehidupan di Jakarta. Dengan luas area sekitar 663 kilometer persegi dan jumlah penduduk lebih dari 10 juta jiwa, Jakarta adalah kota terbesar dan terpadat di Indonesia.

Pembangunan di Jakarta yang semakin pesat terpampang nyata dengan semakin banyaknya gedung-gedung pencakar langit sebagai pusat perkantoran, pemerintahan, hingga pusat perbelanjaan. Kerlap-kerlip lampu di tengah malam yang memantul di gedung-gedung menandakan kehidupan kota yang seakan tidak pernah berhenti dan selalu dipenuhi oleh kesibukan.

Wajah Jakarta pun menjadi begitu indah dengan keberadaan gedung-gedung pencakar langitnya. Bangunan modern dengan berbagai gaya di Jakarta menggambarkan laju perputaran ekonomi Indonesia yang kian cepat. Tak heran jika gaya hidup penduduk Jakarta di era milenial ini pun tidak lepas dari keberadaan tempat hangout sebagai sebuah ajang pemberian label dan identitas dari kehidupan yang serba modern pula.

Sebagai ibukota, Jakarta tentunya tidak hanya menjadi pusat pemerintahan saja, melainkan juga sebagai pusat bisnis dan perekonomian. Jumlah pusat perbelanjaan di Jakarta begitu banyaknya, sampai-sampai Jakarta dinobatkan sebagai kota dengan mal terbanyak di dunia. Dengan begitu, Travelers tidak akan kesulitan untuk menemukan mal di Jakarta.

Mal di Jakarta tidak hanya menjadi tongkrongan bagi kaum milenial tetapi juga sebagai surga wisata belanja bagi shopaholic. Bagaimana tidak? Berbagai macam merek, lokal maupun internasional tersedia di sana. Berkunjung ke mal telah menjadi salah satu destinasi rekreasi keluarga bagi kaum urban.

Hampir setiap area di Jakarta memiliki mal dengan keunikan dan gaya arsitekturnya masing-masing. Bahkan kerap kali hunian modern seperti apartemen mewah juga memiliki mal di dalamnya sebagai pusat atraksi dan fasilitas pendukung di sekitar lingkungan permukiman.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mendukung gaya hidup ini dengan mengadakan ajang belanja dengan diskon besar-besaran yang dinamakan Jakarta Great Sale Festival sebagai salah satu acara dalam rangka HUT DKI. Selain itu, Jakarta juga rutin menggelar pesta mode dunia setiap tahunnya, dengan nama Jakarta Fashion Week.

Berikut adalah beberapa rekomendasi mal yang menjadi tempat kegemaran untuk belanja maupun menongkrong bagi warga Jakarta. Mal Taman Anggrek dan Central Park yang ada di Jakarta Barat. Pacific Place, Pondok Indah Mal, Plaza Senayan dan Senayan City yang berada di Jakarta Selatan. Grand Indonesia dan Plaza Indonesia di pusat jantung kota. Mal Kelapa Gading di utara Jakarta serta AEON Mal untuk warga di bagian timur Jakarta.

Masing-masing mal tersebut memiliki keunikannya tersendiri, seperti Central Park yang memiliki taman cukup besar di areal sekitar mal sehingga memungkinkan pengunjung untuk membawa hewan piaraan. Ada pula Pacific Place, di mana terdapat salah satu department store paling terkenal asal Perancis, yaitu Galleries Lafayette.

Seiring perkembangan zaman, budaya nongkrong telah bertransformasi dari kebutuhan sekunder menjadi kebutuhan primer, terutama bagi kalangan muda Jakarta. Berkunjung ke tempat yang dapat mengusir kepenatan, seperti tempat yang menyajikan makanan lezat sekaligus live music, menjadi hal yang wajib dilakukan sebagai bentuk rekreasi agar pikiran kembali segar.

Acaraki Jamu

Suasana di Acaraki Jamu, Kota, Jakarta.

Kafe dengan konsep iringan live music masih menjadi primadona sebagai tempat hangout karena dapat menembus semua kalangan. Salah satunya dapat Travelers temukan di kawasan Menteng atau Sarinah, Jakarta Pusat. Hard Rock Café, Pisa Café, dan Meilis Café menjadi pilihan kawula muda untuk mencari hiburan malam dengan iringan alunan musik yang disajikan dalam genre berbeda di setiap minggunya. Rasa bosan dan penat yang melekat di kepala seketika menghilang berkat kombinasi makanan lezat dan alunan musik indah.

Selain itu, mulai dari tongkrongan tradisional seperti kedai dan warung, hingga yang kental dengan nuansa modern seperti coffee shop, restoran dan kafe beragam konsep, semakin banyak tersebar di Jakarta. Bagi Travelers penggemar kopi, tersedia beragam jenis coffee shop di kota Jakarta. Mulai dari kopi dalam negeri seperti kopi Gayo, Toraja dan Sumbawa, hingga kopi yang berasal dari mancanegara seperti Ethiopia.

Travelers juga dapat pergi ke daerah Cikini Raya untuk coffee shop dengan nuansa vintage berbalut arsitektur modern. Bagi pecinta seni, Taman Ismail Marzuki rutin mengadakan pameran seni, mulai dari lukisan kontemporer, tarian tradisional hingga drama musikal. Biasanya muda-mudi juga menghabiskan waktu malam mereka di kawasan ini karena berbagai macam kafe dengan sangat mudah ditemukan di sepanjang jalan.

Adalah sebuah kenyataan bahwa kini mal dan kafe telah berdampak besar terhadap kehidupan sosial di Jakarta. Kehidupan yang dipadati oleh aktivitas perkantoran dan kemacetan setiap harinya seringkali membuat masyarakat yang tinggal di Jakarta lekat dengan tekanan. Oleh sebab itu, mampir ke mal dan kafe di Jakarta telah menjadi gaya hidup sekaligus siasat untuk menghilangkan kepenatan. Dengan interior dan eksterior yang instagrammable, tempat-tempat tongkrongan pun kini menjadi panggung ajang eksistensi diri kaum urban, terutama melalui media sosial.

Artikel : Aki Suhartono | Foto : Andreas H, Fauzi Ramdhani

  • Info

    Selain menjadi lifestyle, budaya nongkrong turut mendukung pertumbuhan ekonomi di Jakarta lewat ragam jenis tempat hangout di seluruh kota.

Terletak di Jakarta Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia yang memiliki berbagai fasilitas menarik seperti 20 wahana rekreasi, 7 rumah ibadah, 18 museum, 13 taman, serta sejumlah fasilitas lainnya. Namun bisa dibilang bahwa fasilitas yang paling terkenal dari TMII adalah Anjungan Daerah yang menampilkan rumah-rumah adat bercirikan arsitektur tradisional Indonesia.

Terdapat 33 Anjungan Daerah yang dibangun mengelilingi danau Miniatur Arsipel Indonesia, melambangkan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Tiap provinsi menampilkan sekurangnya tiga bentuk rumah yang kerap digunakan sebagai tempat pameran dan ekshibisi berbagai benda sejarah, pakaian adat, serta hasil kerajinan dan kesenian daerah tersebut. TMII menjadi pilihan tepat bagi Travelers yang ingin berwisata sambil belajar tentang kekayaan budaya Indonesia.

Foto : So Stupidly Genius

  • Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia

  • Hubungi

    +62 21 87792078

  • Jam Operasional

    Buka setiap hari, Senin – Minggu pukul 07.00 – 22.00 WIB


Lebih dikenal dengan sebutan Ancol, taman rekreasi tematik terbesar dan terlengkap di Jakarta ini menyediakan berbagai rekreasi yang cocok bagi segala usia. Mulai dari wahana seru seperti Dunia Fantasi, Sea World Ancol, Atlantis Water Adventure, hingga Eco-Park yang menawarkan edutainment dan adventure dengan pendekatan green lifestyle.

Ancol juga menyediakan berbagai fasilitas penginapan seperti Putri Duyung Resort dan Discovery Hotel & Convention Ancol. Ada pula restoran Bandar Djakarta di mana Travelers pecinta kuliner dapat menikmati santapan seafood ditemani suara ombak dan semilir angin, serta pemandangan laut yang menyegarkan.



Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) adalah museum seni modern dan kontemporer pertama di Indonesia. Tak terbatas hanya pada lukisan, MACAN memiliki koleksi seni kontemporer dengan medium, teknik, serta seni instalasi lainnya. MACAN pun aktif dalam mengadakan pameran yang selalu dirotasi, sehingga pengunjung senantiasa menemukan karya baru untuk dinikmati.

Terbuka untuk pengunjung di Selasa – Jumat pukul 10:00 – 18:00 WIB, museum ini memiliki koleksi sekitar 800 karya seni dari Eropa, Amerika, Cina, dan wilayah lainnya di Asia. Saat Travelers berkunjung, jangan lupa untuk mampir di MACAN Shop untuk menemukan berbagai merchandise karya brand lokal maupun merchandise pameran yang sedang berlangsung.


  • AKR, Jl. Perjuangan No.5, RT.11/RW.10, Kb. Jeruk, Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530, Indonesia

  • Hubungi

    +62 21 22121888

  • Jam Operasional

    Buka setiap hari, Senin – Minggu, pukul 10.00 – 14.00 WIB (Sesi Pagi) dan 14.00 – 19.00 WIB (Sesi Siang)