Rumah Budaya Sumba adalah salah satu pilihan akomodasi terbaik di Sumba Barat Daya. Selain lokasinya yang dekat dari pusat kota Tambolaka dan Bandar Udara Tambolaka, Rumah Budaya Sumba merupakan contoh langka di mana sebuah penginapan juga dapat menambah wawasan Anda akan seni dan budaya setempat.

Semua berawal dari cita-cita Pater Robert Ramone, seorang putra Sumba yang ingin membuat daerah asalnya semakin dikenal dunia. Sejak muda, Pater Robert sudah mengelilingi Sumba dengan kameranya. Saat ini hasil-hasil fotonya telah dibukukan dan didistribusi hingga ke Eropa. Ditambah lagi, Pater Ramone kini telah mendirikan Rumah Budaya Sumba sebagai bentuk kecintaannya terhadap tanah asalnya ini.

Selain fasilitas penginapan, di area Rumah Budaya Sumba juga terdapat museum yang tergabung menjadi Lembaga Studi & Pelestarian Budaya Sumba. Atmosfer etnik yang istimewa terpancar dari bangunan berarsitektur rumah adat Sumba dan halaman yang berhiaskan menhir atau penji dengan relief khas Sumba.

Museumnya memiliki koleksi yang amat beragam, mulai dari senjata, perhiasan, hingga alat musik tradisional Sumba yang semuanya dilengkapi keterangan tentang sejarah dan kedudukannya dalam budaya Sumba. Terdapat juga foto-foto hasil jepretan Pater Robert Ramone sendiri tentang berbagai acara adat di seluruh Sumba seperti pasola hingga upacara pemakaman tradisional. Menariknya lagi, Rumah Budaya Sumba juga dilengkapi Rumah Tenun & Museum Atma Hondu, yang memiliki koleksi kain tenun dari seluruh Pulau Sumba.

Jika Anda beruntung, Anda juga dapat menyaksikan tarian-tarian tradisional yang dibawakan oleh sanggar-sanggar kesenian setempat. Berbagai sanggar memang sering mengadakan acara di malam-malam tertentu, dengan pertunjukkan tarian dari daerah lain di Pulau Sumba. Pengunjung bahkan bisa ikut menari untuk meramaikan suasana.

Rumah Budaya Sumba memang menawarkan akomodosi yang sederhana. Namun, keistimewaannya terdapat di bagaimana tempat ini mengajak kita untuk mengagumi dan mencintai budaya Sumba itu sendiri. Sesuai dengan cita-cita sederhana pencetusnya, Pater Robert Ramone.

Foto : George Timothy

 

  • Alamat

    Jln. Rumah Budaya No 212, Radamata, Tambolaka, Sumba Barat Daya,
    Nusa Tenggara Timur, Indonesia, 87254

  • Email

    sumbarumahbudaya@gmail.com

  • Telepon

    +6282135023327 / +6281339362164

 

 

Khayangan Resort terletak di daerah pedesaan yang asri, dan menawarkan tempat peristirahatan yang tenang dalam vila modern bergaya Jawa. Resor ini memiliki kolam renang pribadi dengan latar belakang sawah dan pegunungan. Khayangan resort memiliki villa-villa yang luas dengan interior kayu dan dekorasi tradisional yang indah ini memiliki dapur lengkap, ruang makan, dan paviliun pijat. Anda dapat menikmati pemandangan alam sekitar dari teras dan balkon pribadi.

Khayangan Resort hanya berjarak 25 menit berkendara dari Bandara Internasional Adisucipto dan Stasiun Kereta Api Tugu. Selain untuk berlibur melepas lelah, jika Anda ingin menyelenggarakan pesta pernikahan, Khayangan Resort juga bisa menampung kapasitas 200-400 orang untuk pesta outdoor yang pasti berkesan.

Yang menjadi paling spesial dari Khayangan Resort adalah keasrian lewat berbagai suasana alami yang ditawarkannya. Berbagai jenis pepohonan memenuhi area Khayangan Resort, sehingga berada di tempat ini akan terasa bagaikan beristirahat di sebuah hutan kecil, lengkap dengan aliran sungai yang melintas di dalamnya.

Hawa sejuk di antara pepohonan, dengan gemercik sungai dan sayup suara serangga akan menyambut pagi Anda kala terbangun di Khayangan Resort untuk menambah ketenangan dan memori indah dalam liburan Anda di Yogyakarta.

Tim Travelink selama di Jogja menghabiskan beberapa malam menikmati fasilitas yang dimiliki oleh Khayangan resort dan terbukti lelahnya menjelajah dan berpetualang di Yogyakarta hilang dengan istirahat yang nyaman di Khayangan Resort. Liburan dengan berpetualang di Jogja pun menjadi lebih berkesan.

Lokasi : Dusun Ngepas Lor Donoharjo Ngaglik, Ngaglik, Yogyakarta 5558, Indonesia.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy

Keelokan bunga-bunga matahari yang terhampar seluas 1000 meter persegi ini, berawal dari ide para petani setempat yang menanam pohon bunga matahari untuk melindungi tanaman lainnya dari angin dan cuaca.

Saat ini, Kebun Bunga Matahari Samas berkembang menjadi titik wisata populer di mana para wisatawan dapat berfoto dengan latar bunga matahari yang mempesona. Bunga-bunga matahari ini terdapat di beberapa kebun sepanjang Jalan Lintas Selatan dengan waktu penanaman yang berbeda, sehingga Anda dapat mengunjunginya sewaktu-waktu.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy