Roadtrip Hamparan Pinus Layaknya di Eropa
Bagi Anda penggemar road trip, atau wisata yang melibatkan perjalanan dengan kendaraan darat seperti mobil atau motor, Uyem Ratus tidak boleh luput dari itinerary Anda. Uyem Ratus adalah hamparan ribuan hektar hutan pinus sejauh mata memandang dengan birunya Bukit Barisan di latar belakang.
Hutan pinus ini dilalui oleh jalan yang menghubungkan kabupaten Aceh Tengah dengan Gayo Lues. Dan rute perjalanan ini, menawarkan pemandangan memukau layaknya hutan alpine di Eropa. Sewajarnya, Dataran Tinggi Gayo konon dijuluki ‘Swiss von Sumatra’ pada masa kolonial karena mengingatkan tentara Belanda akan Eropa yang ditumbuhi banyak pohon pinus.
Jenis pinus yang memenuhi Uyem Ratus adalah pinus merkusii atau pinus Sumatra yang juga dapat ditemukan di beberapa daerah Sumatra lainnya seperti Tapanuli dan Kerinci. Jenis pinus ini tumbuh subur di 3 kabupaten Tanoh Gayo yaitu kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, hingga Gayo Lues. Anda dapat menyewa kendaraan di Takengon, ibukota Aceh Tengah, dimana titik awal rute ini umumnya ditempuh.
Perjalanan akan dimulai dengan menyusuri Danau Lut Tawar ke arah Gayo Lues. 15 – 20 menit menuju perjalanan setelah meninggalkan kawasan Lut Tawar, Anda akan masuk ke dalam kawasan hutan pinus Uyem Ratus. Kondisi jalan yang amat baik dengan pemukiman penduduk yang jarang membuat awal dari perjalanan ini begitu nyaman dan damai. Anda akan melewati naik-turunnya kontur alam Uyem Ratus yang juga merupakan bagian dari pegunungan Bukit Barisan.
Di kawasan ini ada begitu banyak titik yang cocok untuk lokasi piknik dengan pemandangan yang memanjakan mata. Pastikan Anda berhenti di salah satu titik yang Anda pilih untuk menikmati makan siang dan kopi gayo yang telah Anda persiapkan, atau bahkan untuk sekedar berfoto dari ketinggian bukit-bukit kecil yang mudah dicapai.
Rute perjalanan ini akan berlanjut hingga ke persimpangan Desa Lane dimana Anda dapat beristirahat sambil menyeruput secangkir kopi dengan gula aren, atau tape singkong tradisional yang sering menjadi oleh-oleh khas daerah ini. Dari titik ini, Anda dapat meneruskan scenic route menuju kabupaten Gayo Lues yang menunggu Anda dengan petualangan lainnya.
Jika Anda ingin kembali ke Takengon, Anda akan melewati Isaq, salah satu perkampungan tertua di Tanoh Gayo. Sebelum kembali menginjakkan kaki di Takengon Anda juga akan melewati Bur Lintang, kawasan hutan lindung yang menawan dan kerap diselimuti kabut di tiap pagi dan sore harinya, serta salah satu lokasi dimana Anda dapat memandang kota Takengon dari ketinggian.
Uyem Ratus merupakan salah satu hamparan hutan pinus terbesar di Indonesia. Pada masa penjajahan, getah pinus di Tanoh Gayo mulai dibudidayakan oleh Belanda yang membuat jalan-jalan besar sebagai asal mula dari rute Uyem Ratus yang masih dilintasi masyarakat hingga sekarang. Memang, pinus merkusii yang terdapat disini merupakan jenis pinus yang mudah dibudidayakan.
Getah pinus biasanya dipakai sebagai bahan kosmetik, resin, sabun, tinta, plastik, cat, dan masih banyak lagi. Pinus merkusii di Uyem Ratus juga sempat dikenal sebagai bahan baku kertas yang memasok salah satu perusahaan terbesar di industri kertas Indonesia.
Uyem sendiri berarti pinus, dan kata-kata itu sering terdengar di dalam syair atau lirik lagu tradisional Gayo. Ini menjadi bukti bahwa kekayaan alam Tanoh Gayo akan pinus telah berakar di jiwa masyarakatnya secara turun temurun. Sebagai pengingat akan harta untuk penghidupan masyarakat sekitar, atau sebagai inspirasi dalam berkesenian dan pengingat rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.
Pada sekitar tahun 1950-1980, tanaman pinus diusahakan oleh sebuah perusahaan negara perkebunan, PNP-1 yang berkantor pusat di Langsa Aceh Timur yang antara lain mengusahakan perkebunan Pinus dengan mendirikan Pabrik Damar dan Minyak Terpentine di Kota Lampahan, 25 KM menjelang Takengon. Saya pernah tinggal di Lampahan tahun 1971 – 1978 dan orangtua saya sebagai Manajer Pabrik Damar dan Terpentin di PNP-1 di Lampahan.
Terima kasih untuk infonya, akan kami perbaharui kembali artikel tersebut