Pos

Pantai Walakiri adalah satu dari banyaknya pantai-pantai indah di Sumba yang berada di Desa Watumbaka, Pandawai, Sumba Timur. Jaraknya sekitar 24 km dari pusat Kota Waingapu atau 30 menit perjalanan. Sepanjang perjalanan menuju pantai ini kita akan disuguhkan dengan panorama sabana yang indah bagaikan di Afrika. Lokasinya yang tidak jauh dari jalan raya membuat kita mudah mengaksesnya.

Meski berada di dekat pemukiman warga, tak ada tarif yang dikenakan untuk menikmati tempat ini. Dan beberapa kedai kecil di sana menjadi tempat yang nyaman untuk menikmati pantai ini sembari menyeruput teh atau kopi.

Begitu menyenangkan memijakkan kaki di Pantai Walakiri. Pesisir pantai yang dihiasi pohon kelapa dan cemara, memberikan keteduhan saat berjalan menyusuri hamparan pasir yang putih. Untuk berenang di perairan dangkal yang dihiasi ikan-ikan kecil, bintang laut dan biota laut lainnya, pastinya akan terasa sangat menyenangkan.

Bagian barat pantai ditumbuhi dengan pepohonan bakau (mangrove) yang terendam air kala laut sedang pasang. Pohon-pohon bakau dengan batang yang berlekuk ini disebut-sebut sebagai ‘pohon yang menari’ atau dancing tree, dan menjadi ikon yang mengundang wisatawan untuk mengunjungi Pantai Walakiri.

Keistimewaan pantai ini berada di sore hari, ketika laut mulai surut dan perairan dangkal berubah menjadi hamparan pasir yang luas. Saat matahari yang tenggelam perlahan memberi kilauan indah pada semesta, pohon-pohon bakau yang terpisah dan kecil itu telihat menari-nari di balik siluet senja. Dan orang-orang yang sedang santai di kedai kecil itu pun mulai bergegas menyiapkan kamera, berlarian untuk menikmati dan mengabadikan barisan dancing tree tersebut.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy

 

Salah satu perbukitan sabana di Sumba Timur adalah Bukit Wairinding, yang telah menjadi salah satu icon wisata dari Pulau Sumba. Bukit Wairinding terletak di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. Tepatnya sekitar 30 – 45 menit perjalanan dari pusat Kota Waingapu.

Hamparan sabana bukit ini terlihat sangat indah bagaikan permadani bergelombang. Kondisi jalan menuju lokasi Wairinding sangatlah baik, beraspal halus dan sedikit berkelok-kelok. Lokasi Bukit Wairinding ditandai dengan sebuah rumah dan warung kecil yang berada di pinggir jalan, dengan lahan parkir tepat pada bahu jalan atau di sekitaran warung kecil tersebut.

Setelah memarkirkan kendaraan, setiap pengunjung yang datang disarankan untuk mengisi buku tamu yang telah disediakan dan memberikan donasi seikhlasnya untuk kesejahteraan masyarakat setempat. Pengunjung bisa melanjutkan dengan berjalan kaki mendaki bukit kecil yang berada di belakang warung untuk menikmati sajian pemandangan Bukit Wairinding.

Panorama Bukit Wairinding sangatlah indah dan mempesona, membuat mata dan mulut tak berkedip dan berhenti mengucap kagum atas ciptaan-Nya. Akan lebih tepat untuk menikmati ketenangan suasana dan keindahan panorama Bukit Wairinding sembari menikmati kopi khas Sumba. Apalagi pada waktu senja, kala bias cahaya begitu indah menghiasi punggung bukit yang perlahan hilang saat turunnya mentari.

Ketenteraman bukit ini pun terasa lengkap dengan adanya kuda-kuda sandel yang merumput dengan santai, serta sekumpulan anak-anak setempat yang menghabiskan waktu bermainnya di sekitar area perbukitan. Mereka dengan senantiasa menemani para pengunjung yang datang ke bukit ini. Mata dan senyum mereka yang memancarkan kebahagiaan akan membawa kita ikut tersenyum lepas, dan akan meninggalkan kesan yang melekat di hati.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy