Pos

Sepenggal Tanah Suci di Pulau Letti

Di Pulau Letti, pohon ara tumbuh dengan kokoh. Pohon ara (fig, dalam bahasa Inggris) merupakan sebuah pohon yang mendapat tempat istimewa dalam banyak sejarah dan mitologi dunia. Pohon yang umumnya dijumpai di Timur Tengah dan Asia Barat ini ternyata juga tumbuh di beberapa pulau di Maluku Barat Daya. Pohon ini menjadi pohon spesial terutama karena penyebutannya dalam banyak manuskrip keagamaan seperti dalam Kitab Injil.

Dalam Injil Matius dan Injil Markus, pohon ara disebut sebagai tempat dimana Yesus menunjukkan mukjizatnya untuk membuat pohon tersebut menjadi tidak berbuah. Di tengah masyarakat yang mayoritas beragama Nasrani, keberadaan pohon ara di Maluku Barat Daya dianggap sebagai suatu bentuk keberkatan, dengan warga setempat yang memelihara kelangsungan hidup pohon ara yang tumbuh di desanya dengan sepenuh hati. Bagi Anda yang beragama Nasrani, variasi kunjungan di Maluku Barat Daya dapat ditambah dengan penghayatan wisata rohani bagaikan berada di tanah suci lewat pohon-pohon ara.

Artikel : Iqbal Fadly | Foto : George Timothy

Rayuan Pulau Kelapa

Tak perlu diragukan lagi jika Maluku Barat Daya diberkati bentang alam yang istimewa. Langit yang terbentang biru, laut bak safir yang berkilauan, ditambah hamparan hijau ribuan pohon kelapa yang menjulang menari mengikuti irama angin timur Indonesia yang menyegarkan. Itulah gambaran keindahan dari pulau kecil yang terdapat di Kecamatan Mdona Hiera ini, salah satu pulau yang berbatasan langsung dengan benua Australia: Pulau Metimarang.

Pulau Metimarang adalah sebuah daerah pemukiman bersifat non-permanen yang terbuat dari bagian pohon kelapa, dimana masyarakat setempat hanya menetap sementara waktu kala menangkap ikan dan hasil laut untuk dijual ke pulau-pulau lain disekitarnya. Di pulau kecil ini Anda akan merasakan damainya suasana yang jauh dari ingar bingar, yang akan membawa ketenangan hati dan pikiran dalam wisata Anda dengan suara debur ombak, sayup sahutan para nelayan, dan desau pepohonan kelapa khas Pulau Metimarang.

Artikel : Iqbal Fadly | Foto : George Timothy

Pulau Moa di Maluku Barat Daya menyuguhkan keindahan gempuran ombak di sisi sebelah pantai utara, sementara di sisi pantai selatan merupakan surga bagi para divers dengan keindahan alam bawah lautnya. Namun, highlight keindahan alam dari Pulau Moa adalah landscape atau datarannya yang akan membawa imajinasi Anda tentang safari di benua Afrika, lewat hamparan yang bernama Gunung Kerbau.

Seperti sebutannya, dengan populasi kerbau yang diprediksi mencapai puluhan ribu ekor, Gunung Kerbau adalah salah satu lokasi peternakan unggulan di Indonesia. Wilayah ini tidak ditumbuhi banyak pepohonan, melainkan rerumputan yang memberikan kesan tandus dengan warna coklat keemasan di musim kemarau. Kondisi tandusnya ini menampakkan keelokan tekstur alam dari Gunung Kerbau yang pendakiannya dapat ditempuh hanya dalam beberapa jam saja, dengan pemandangan hamparan sabana yang spektakuler menanti dari atas puncaknya. Di area Gunung Kerbau juga terdapat populasi kuda yang menambah keistimewaannya untuk dikunjungi. Mulai dari kuda liar hingga kuda milik penduduk setempat yang siap membawa Anda bertualang menyusuri daerah sekitar Gunung Kerbau untuk sebuah pengalaman wisata yang tak terlupakan.