Pos

Mengunjungi Kerajaan Kupu-kupu

Keunggulan Indonesia yang beriklim tropis yaitu hampir setiap daerah di Indonesia memiliki taman nasional dengan ciri khas masing-masing. Di Provinsi Sulawesi Selatan dengan ibukota Makassar dapat dijumpai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang berada sekitar 40 km dari kota Makassar atau sejauh 60 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung atau yang lebih dikenal dengan nama TN Babul ini juga mempunyai bentang alam karst yang menakjubkan di berbagai sudutnya.

Dimulai dari pintu masuk loket pengunjung, terlihat adanya jalan setapak untuk menyusuri kawasan TN Babul. Jalan setapak yang terbuat dari semen ini diapit oleh rimbunan pepohonan layaknya jalan menuju hutan. Berbagai wisata disuguhkan mulai dari Helena Sky Bridge, Museum Kupu-kupu, gua-gua dengan juntaian stalagmit dan stalagtit, lorong sepanjang 1500 m, pesona Gunung Bulusaraung serta kesegaran Air Terjun Bantimurung yang mengalir deras. Ketinggian air terjun ini sekitar 15 m dengan lebar hampir 20 m yang mengalir melalui rangkaian gundukan batu kapur besar.

Helena Sky Bridge

Helena Sky Bridge yang memacu adrenalin.

Terdapat pilihan yang dapat dilakukan jika Travelers mengunjungi air terjun Bantimurung seperti river tubing dan arung jeram. Tetapi, atraksi ini hanya dapat beroperasi pada musim kemarau, dikarenakan pada musim penghujan debit air akan meningkat sehingga dapat membahayakan pengunjung. Cara lain menikmati TN Babul yaitu dengan memilih atraksi flying fox yang menawarkan keindahan panorama TN Babul beserta gugusan karst dari ketinggian.

Berdiri di atas lahan seluas 43.750 ha, TN Babul merupakan ruang habitat bagi sedikitnya 711 jenis tumbuhan dan 735 jenis satwa liar. Kawasan TN Babul terbagi ke dalam tiga tipe ekosistem utama yaitu ekosistem karst, ekosistem hutan hujan dan ekosistem hutan pegunungan bawah. Keanekaragaman serta populasi kupu-kupu yang melimpah di kawasan ini membuat Alfred Russel Wallace, seorang naturalis ternama dari Inggris, menjulukinya The Kingdom of Butterfly.

Jika berkunjung ke Taman Kupu-kupu, terdapat dua lokasi yang bisa dikunjungi yaitu Museum Kupu-Kupu dan penangkaran kupu-kupu. Selain menambah kesejukan, kehadiran Museum Kupu-kupu merupakan sarana konservasi dan edukasi bagi masyarakat umum yang berkunjung.

Di Museum Kupu-kupu, Travelers bisa mempelajari kehidupan kupu-kupu dan proses metamorfosisnya. Mulai dari telur yang dilanjutkan menjadi ulat, pupa, kepompong hingga kupu-kupu. Travelers dapat melihat ratusan kupu-kupu yang hidup di taman nasional ini dengan ragam jenis, warna dan ukuran yang tertata rapi dalam koleksi museum termasuk dua primadonanya yaitu papilio androcles dan papilio blumei. Androcles terkenal dengan bentuk sayapnya yang cantik menjuntai. Sedangkan blumei memiliki keunikan warna biru yang jarang dimiliki satwa lain. Dalam jumlah besar, kupu-kupu di TN Babul dapat ditemui saat pagi hari.

Museum Kupu-kupu

Museum Istana Kupu-kupu di area Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

Sedikitnya ada 247 jenis kupu-kupu yang berhasil teridentifikasi di kawasan TN Babul dengan lokasi survey mencakup Bantimurung, Ara, Pattunuang, Bu’rung, Mario, Parigi, Leang Londrong, Mallenreang, Kampoang, Bangkeng Sakeang, Tombolo, Pattompongan dan Gunung Bulusaraung. Beberapa di antaranya termasuk di dalam spesies kupu-kupu langka.

Pengembangan fasilitas rekreasi sempat mengurangi lahan berkembang biak kupu-kupu yang mengakibatkan berkurangnya jumlah spesies kupu-kupu di TN Babul. Beranjak dari hal tersebut, pihak pengelola mulai mengambil sikap untuk melakukan penanaman pohon dan tanaman bunga yang menjadi rumah bagi kupu-kupu yang bertelur. Bagi wisatawan lokal cukup membeli tiket masuk dengan harga Rp25.000 per orang, sedangkan untuk wisatawan mancanegara memiliki harga berbeda yaitu sekitar Rp250.000. Dari penjualan tiket ini, pihak pengelola TN Babul memiliki target untuk terus memperbaiki fasilitas yang ada.

Nah, bagi para pecinta extreme sport, kawasan ini cukup menantang dengan suguhan sekitar 200 gua yang bisa ditelusuri. Salah satunya adalah Leang Pute, di mana pengunjung dapat turun dengan teknik Single Rope Technique (SRT) ke dasar gua yang memiliki kedalaman sekitar 270 m lalu pengunjung akan dipandu untuk menyusuri gua dengan berjalan kaki.

Leang Pute merupakan salah satu gua vertikal yang disebut sebagai gua terdalam di Indonesia. Perlengkapan untuk menyusuri gua pun sudah disediakan yakni harness, tali, pakaian khusus, sepatu boot, helm serta headlamp menjadi peralatan wajib yang digunakan oleh para pengunjung yang ingin mencoba aktivitas olahraga ekstrem ini.

Masih berhubungan dengan extreme sport, apakah Travelers bersedia untuk menyusuri Gua Mimpi lengkap dengan stalagtit dan stalagmit yang memukau? Perlu diingat, aktivitas ini sangat membutuhkan fisik yang fit untuk menyusuri gua sepanjang 1,4 km serta mendaki gunung sekitar 500 mdpl dengan kondisi yang cukup terjal.

Air terjun

Air Terjun Bantimurung, gemuruh air yang jatuh pada batu kapur.

Tidak pernah sepi dari pengunjung, TN Babul cocok bagi Travelers yang ingin meluangkan waktu bersama keluarga. Silahkan memilih untuk berkunjung di hari biasa jika Travelers ingin menikmati alam di kawasan ini dengan lebih maksimal karena pengunjung yang datang akan lebih sedikit dibandingkan saat hari libur. TN Babul menjadi salah satu spot yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Makassar.

Masih menjadi perbincangan di kalangan para turis mancanegara mengenai harga tiket yang dipatok untuk wisatawan asing terlalu mahal dibandingkan dengan taman nasional lainnya di Indonesia yang memiliki alam lebih memukau. Tetapi tidak mengurungkan niat para wisatawan lokal yang ingin menghabiskan waktu bersama kerabat maupun keluarga di TN Babul. Bulan September-Oktober merupakan waktu yang tepat untuk mengunjungi TN Babul. Jika beruntung, akan bertemu dengan kawanan kupu-kupu yang turut menyambut kedatangan Travelers.

Artikel : Nelce Muaya | Foto : George Timothy, Iqbal Fadly, Ayub Ardiyono

  • Catatan
    • Konon, arti kata ‘bantimurung’ adalah ‘membanting kemurungan’. Taman nasional ini memang selalu ramai akan pengunjung yang mencari rekreasi bersama keluarga di tengah pesona alamnya.
    • Pada tahun 1857, naturalis terkenal Alfred Russel Wallace mendata 256 jenis kupu-kupu di kawasan Bantimurung dan menyebut tempat ini sebagai ‘Kerajaan Kupu-kupu’.

  • Jln. Poros Maros-Bone Km.12, Kalabbirang, Bantimurung, Kalabbirang, Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan 90561

  • Hubungi

    (0411) 388 0252

  • Jam Operasional

    Buka setiap hari (senin – minggu) 24 jam


Duduk dan menanti senja dari ketinggian pepohonan pinus, menghirup udara yang sejuk, berhadapkan danau yang luas bersama langit semburat ungu, adalah momen yang spesial di Kalibiru untuk dinikmati. Kalibiru merupakan sebuah bukit yang terdapat pada Perbukitan Menoreh, tepatnya di Desa Kalibiru, Kulon Progo, Yogyakarta.

Dengan jarak kurang lebih 40 km dari pusat kota, begitu banyak pengunjung mendatangi wisata alam ini. Selain ketinggiannya yang menyuguhkan pemandangan indah, Kalibiru juga dilengkapi dengan fasilitas outbond yang memacu adrenaline seperti wahana high rope dan flying fox. Fasilitas outbond ini dibangun warga sekitar untuk menambah keseruan dalam kunjungan Anda di Kalibiru.

Meluncur dengan flying fox sambil menikmati pemandangan alam sekitar akan menjadi pengalaman yang sangat mengasyikkan. Selain pemandangan yang indah dan wisata outbond, terdapat juga jalur trekking dan lokasi camping.

Di Kalibiru juga dibangun tempat khusus untuk mendapatkan foto yang indah. Menara pandang, sebatang pohon pinus yang berdiri kokoh di tepi jurang, terdapat pada bagian batang yang cukup tinggi dan dipasangi papan kayu beserta tangga gantungnya.

Dari ketinggian ini kita dapat melihat megahnya gugusan Perbukitan Menoreh serta Waduk Sermo yang terletak di kaki bukit Kalibiru ini, yang terlihat bagai mangkuk raksasa lengkap dengan air di dalamnya.

Untuk memasuki objek wisata alam Kalibiru ini tidaklah mahal, hanya Rp5000 untuk satu tiket. Kalibiru merupakan sebuah hutan di kawasan perbukitan yang subur yang diolah menjadi tempat wisata dan edukasi alam yang dikelola oleh pemerintah dan warga sekitar.

Untuk menuju Kalibiru, terdapat dua rute yang bisa kita lalui, rute Sermo dan rute Clereng. Keindahan Kalibiru ini tidak lepas dari peran masyarakat sekitar yang bahu-membahu mereboisasi hutan dan pepohonan yang sebelumnya mulai tandus karena dieksploitasi atau dijadikan lahan olahan. Jadi bagi Anda yang mengunjunginya, usahakan untuk turut menjaga kebersihan dan kelestarian dari tempat ini.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy