Pos

Tak jauh dari Tanjung Bira, terdapat Pulau Kambing. Tidak ada hubungannya dengan namanya, bahkan tidak terlihat ada kambing yang berkeliaran di pulau ini. Lalu kenapa tempat ini dinamakan Pulau Kambing? Ternyata, tidak ada arti khusus untuk nama pulau ini, hanya sekedar nama saja.

Pulau Kambing merupakan pulau yang tidak memiliki penghuni. Terletak tidak jauh dari Tanjung Bira, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit menggunakan perahu cepat yang disewa dari Tanjung Bira. Travelers akan tiba di pantai yang memiliki kekayaan biota laut dengan dinding karang yang memiliki kedalaman sekitar 60 m.

Pulau Kambing

Pulau Kambing merupakan spot yang tepat bagi yang suka snorkeling ataupun menyelam. Jernihnya air sangat mengundang pengunjung untuk bergegas mempersiapkan alat snorkeling. Konon, terdapat arus kuat yang disebabkan oleh air terjun bawah laut sehingga perlu diperhatikan oleh para penyelam agar lebih berhati-hati.

Bagi para penyelam, Pulau Kambing merupakan salah satu spot diving yang ada di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri jika penyelam akan bertemu dengan hiu di kawasan perairan ini seperti hiu black tip, white tip dan jika beruntung para divers juga bisa bertemu hiu martil maupun hiu paus di kedalaman. Menikmati keindahan Pulau Kambing juga dapat dilakukan dengan menaiki tebing terjal untuk melihat keseluruhan Pulau Kambing dari atas tebing.

Artikel : Nelce Muaya | Foto : George Timothy

  • Bira, Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

  • Hubungi

    0822-9261-8249

  • Jam Operasional

    Buka hari senin – jumat pukul 08.00 – 17.15 WITA, (hari sabtu dan minggu libur).


Pantai yang satu ini terletak sedikit jauh dari pemukiman, maka dari itu tidak heran apabila tempatnya masih terbilang sepi. Travelers bisa memanfaatkan ketenangan pantai untuk melakukan olahraga pagi seperti lari maupun yoga ditemani suara riuh pohon kelapa. Pesona di malam hari pun tidak kalah menarik di Kaluku, di mana Travelers dapat menyaksikan taburan bintang di langit malam dengan mata telanjang.

Apabila berkunjung, Travelers bisa memilih penginapan yang menghadap ke timur agar bisa menikmati matahari terbit saat pagi hari. Tidak jauh dari penginapan, Travelers juga dapat berjalan kaki untuk mengunjungi proses pembuatan kapal pinisi yang menjadi ciri khas Bulukumba.

Sebagian besar pengunjung datang ke kawasan Bulukumba untuk island hopping, snorkeling maupun diving. Tetapi ada juga yang berkunjung untuk rehat sejenak sambil mengagumi karunia sang pencipta di Bulukumba.

Artikel : Nelce Muaya | Foto : George Timothy

Kaluku