Pos

Surga Tersembunyi di Ujung Barat Sumba

Siapa pun pasti tergiur untuk berenang atau bermain air di Danau Weekuri. Airnya yang begitu jernih, putih pasir di dasarnya dapat terlihat dengan sangat jelas. Dengan pantulan sinar matahari di atas airnya yang berwarna biru kehijauan, dan rimbun rindang pepohonan di sekelilingnya yang berdesau kecil tertiup angin. Burung-burung yang sesekali melintas saja, seolah ingin ikut menikmati keasrian dan ketenteraman dari danau ini.

Weekuri atau Waikuri adalah sebuah laguna (danau air asin) yang ber­batasan dengan laut, yang terletak di Desa Kalenarogo, Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya. Jaraknya sekitar 50 km atau sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Tambolaka, dengan menyusuri jalan pesisir barat Pulau Sumba. Danau yang dikelilingi dengan batu karang dan pepohonan yang lebat ini merupakan salah satu tujuan wisata alam di Sumba yang paling diminati. Berada di area danau, Anda akan merasa bagai berada di kolam renang pribadi yang tersembunyi dari dunia luar.

Dengan kealamian yang masih amat terjaga, belum banyak terdapat fasilitas lain di tempat ini. Hanya ada masyarakat yang menjual jajanan dan cinderamata khas setempat, atau jembatan untuk menikmati pemandangan sekitar. Gardu pandang yang terbuat dari kayu ini dapat membawa Anda mengelilingi Danau Weekuri hingga ke tebing karang yang langsung berbatasan dengan laut lepas. Anda juga dapat menyaksikan view sunset yang mempesona dari atas jembatan ini.

Banyak cerita seputar asal-usul ditemukannya Weekuri oleh masyarakat setempat. Konon, dulunya area di Danau Weekuri ini dipenuhi banyak kera yang hidup di pepohonan sekitar. Danau Weekuri juga dikenal oleh warga setempat sebagai tempat persembunyian di masa-masa ketika perang masih sering berkecamuk di Pulau Sumba. Lokasinya yang tersembunyi dengan pepohonan dan bebatuan karang memang sesuai dijadikan benteng pertahanan, selain juga menawarkan keindahan yang dapat menenteramkan hati.

Waktu yang tepat untuk mengunjungi Danau Weekuri adalah di pagi dan sore hari. Di kala surut, kedalaman Danau Weekuri berkisar antara 30 cm – 2,5 meter saja sehingga relatif aman untuk segala usia. Apalagi menjelang matahari terbenam, warna lembayung senja di langit akan kontras dengan birunya air danau, menjadi sebuah pemandangan yang spesial untuk dinikmati dan diabadikan.

Danau Weekuri terbaring tenang bagai surga tersembunyi dan benteng pertahanan alami. Sebagai sepenggal keindahan alam Indonesia di Tana Humba, yang dapat membawa kekaguman dan rasa syukur bagi siapapun yang mengunjunginya.

Artikel : Iqbal Fadly | Foto : George Timothy & Ibna Alfattah

 

 

 

Serpihan Surga di Tanoh Gayo

‘Negeri di Atas Awan’ memang menjadi julukan yang tepat bagi Kota Takengon dengan keindahan alamnya yang istimewa. Terutama dengan Danau Lut Tawar serta pegunungannya yang mengelilingi danau seperti mangkuk raksasa. Danau Lut Tawar menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Gayo yang hidup di pesisirnya seperti nelayan, peternak ikan, dan persawahan, selain juga menjadi sumber air bagi rumah-rumah di Takengon. Dengan luas sekitar 5,472 ha, danau ini adalah danau terluas di Provinsi Aceh dan daya tarik utama bagi para wisatawan untuk mengunjungi Takengon.

Pesona danau yang berada di ketinggian 1,200 mdpl ini mampu menghipnotis para wisatawan dengan eloknya kombinasi dataran, perairan dan perbukitan yang mengelilinginya. Keindahan Danau Lut Tawar dapat kita nikmati dengan cara mengelilinginya atau memandangnya dari atas perbukitan Takengon seperti Bur Telege dan Pantan Terong, dua tempat wisata yang wajib didatangi untuk menikmati indahnya view Danau Lut Tawar dan Kota Takengon dari ketinggian.

Bur Telege atau Bur Gayo, menjadi favorit bagi wisatawan karena jaraknya yang sangat dekat dari pusat kota. Selain memberikan view yang indah, Bur Telege juga menawarkan fasilitas yang menarik seperti berbagai spot untuk berfoto dan tempat bersantai seperti hammock, ayunan dan kedai-kedai sederhana bernuansa alam. Sedangkan di perbukitan Pantan Terong, Anda bisa menikmati secangkir kopi sambil memandang indahnya sunrise di Kota Takengon dan Danau Lut Tawar dengan ketinggian yang sempurna untuk berfoto.

Anda hanya butuh waktu sekitar 3 jam perjalanan dengan kendaraan untuk mengelilingi Danau Lut Tawar dan menikmati keindahannya dari dekat. Disela perjalanan Anda dapat berhenti untuk mengunjungi situs-situs sejarah seperti Loyang Mendale, Loyang Koro dan Putri Pukes yang berada di tepi danau. Di pinggir Danau Lut Tawar, tepatnya di Desa One-one, terdapat banyak rumah makan dengan hidangan khas Gayo yang tepat sebagai pemberhentian makan siang Anda.

Danau Lut Tawar juga memiliki beberapa spot terbaik untuk bermain air atau berenang sekalipun, seperti Pante Menye, Ujung Paking, Ujung Nunang dan masih banyak lagi. Anda bisa menyaksikan keseruan anak-anak sekitar bermain di tepi pantai, juga beberapa pemancing yang asyik dengan kailnya. Pantai-pantai ini juga menjadi spot bagi mereka yang menyukai kegiatan outdoor seperti camping atau outbound. Untuk Anda yang ingin merasakan suasana di atas danau, Anda bisa menaiki boat yang berada di Dermaga Dedalu atau Dermaga Tetunjung dengan harga yang sangat terjangkau.

Dibalik keindahannya, danau ini juga menyimpan berbagai legenda yang masih dipercaya penduduk setempat. Sejak dahulu kala Danau Lut Tawar memang selalu menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Gayo, dimana para ceh didong kerap menyebutnya dalam bait syair mereka. Menunjukkan bahwa keindahan Danau Lut Tawar akan selalu menjadi kerinduan bagi orang-orang Gayo yang merantau, maupun bagi para pengujung yang kehabisan masa liburannya.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : Ibna Alfattah & George Timothy