Pos

Sebagai perpustakaan negara, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atau Perpusnas memiliki koleksi buku terlengkap di Indonesia, sehingga menjadikannya tempat pilihan untuk membaca, mencari referensi, hingga mengerjakan tugas.

Diklaim sebagai gedung perpustakaan tertinggi di dunia dengan 27 lantai dan satu lantai basement, Perpusnas menawarkan beragam fasilitas, seperti koleksi buku, ruang teater, layanan audiovisual, area budaya baca, pusat data, layanan koleksi buku langka, dan sebagainya.

Setiap lantai di Perpusnas memiliki koleksi dan layanan tersendiri, misal pada lantai 14 adalah khusus koleksi buku langka, lantai 7 untuk koleksi buku anak di Ruang Layanan Anak, buku huruf Braille dan komputer khusus bagi penyandang disabilitas, lalu pada lantai 21-24 khusus koleksi buku umum. Di lantai teratas juga terdapat executive lounge yang dapat Travelers kunjungi untuk menikmati panorama areal Monas.


  • Jl. Medan Merdeka Sel. No.11, RT.11/RW.2, Gambir, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110, Indonesia

  • Hubungi

    +62 21 1500914

  • Jam Operasional

    Buka Senin – Kamis (pukul 08.30 – 18.00 WIB), Jumat pukul (09.00 – 18.00 WIB) dan Sabtu – Minggu (09.00 – 16.00 WIB), Hari besar libur.

  • Kuota Per hari

    Hari Senin-Jumat dibatasi kuota untuk yang masuk hanya 500 orang dan 400 orang untuk Sabtu-Minggu.

  • Syarat Masuk

    Ada syarat masuk Perpustakaan Nasional yang mesti diikuti, yakni membuat keanggotaan. Untuk mendaftar keanggotaan seseorang harus ketentuan sebagai berikut:

    • Siswa (SD, SMP, SLTA), mahasiswa, dan umum. Warga Negara Indonesia (WNI/WNA), berdomisili di dalam maupun luar negeri.
    • Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan di ruang keanggotaan Perpustakaan Nasional RI.
    • Menunjukkan tanda pengenal asli dan masih berlaku.
    • Mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap dan benar.
    • Mencantumkan nomor telepon dan alamat email yang dapat dihubungi.
  • Tata Tertib

    Setiap berkunjung ke Perpustakaan Nasional, pengunjung harus membawa kartu anggota karena berlaku untuk seumur hidup. Kartu juga tidak boleh dipinjamkan kepada orang lain.

    Jika kartu hilang, penggantian kartu wajib menyertakan surat keterangan hilang dari kepolisian.


Stadion Utama Gelora Bung Karno, kerap disingkat GBK, adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta yang merupakan bagian dari kompleks Gelanggang Olahraga Bung Karno. Setelah renovasi menuju Asian Games 2018 lalu, wajah GBK menjadi kian apik dan berstandar internasional.

Menjadi salah satu destinasi favorit untuk olahraga malam, terutama di akhir pekan, GBK memberikan suasana yang nyaman, aman dan bersih. Selain itu, GBK juga dilengkapi dengan sejumlah loker untuk tempat penitipan barang bagi pengunjung dan yang lebih penting lagi, GBK kini sudah dapat mengakomodasi kebutuhan teman penyandang disabilitas Setelah lelah berolahraga, pengunjung juga dapat langsung beristirahat di kafe, restoran, maupun toko swalayan yang tersedia. Bagi Travelers pecinta olahraga, jangan lupa untuk mampir ke kompleks olahraga termegah di Indonesia ini.


  • Jl. Pintu Satu Senayan, Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270, Indonesia.

  • Hubungi

    +62 21 5734070

  • Jam Operasional

    Buka setiap hari (Senin – Minggu) selama 24 jam

  • Kapasitas Stadion
    77.193 orang

Telah mulai berjualan sejak tahun 1958, keistimewaan rasa hidangan di Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih berasal dari berbagai bumbu dan rempah-rempah yang digunakan, seperti kapulaga, kunyit, sereh, lada, dan beberapa jenis bumbu lainnya. Pilihan beras, bumbu, dan daging kambing pun dijaga dengan ketat untuk mempertahankan kualitas dari nasi goreng yang resepnya telah bertahan secara turun menurun ini.

Di sini Travelers tak perlu menunggu lama untuk menikmati hidangan, karena dalam dapur kecil yang berada di bagian depan, terlihat empat kuali besar yang kira-kira bisa menampung 40 porsi nasi goreng. Beroperasi pada pukul 17:00 – 02:00 WIB pada hari biasa dan hingga pukul 03:00 WIB di akhir pekan, Travelers wajib untuk menyicipi salah satu kuliner Jakarta legendaris ini.


  • Jl. Kebon Sirih, RT.3/RW.2, Raya, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340, Indonesia

  • Hubungi

    +62 811-190-775

  • Jam Operasional
    Buka setiap hari, (Senin – Jumat) mulai pukul 17.00 – 02.00 WIB (hari Sabtu dan Minggu 17.00 – 03.00 WIB)
  • Pembayaran

    Hanya menerima tunai (tidak bisa debit/kartu kredit)


Hutan Bebatuan di Antara Awan

Fantastis mungkin merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan keindahan Rammang-Rammang. Bentangan pegunungan karst ini termasuk di dalam kelompok pegunungan karst terbesar di dunia. Belum ada sumber pasti yang menetapkan pegunungan karst mana yang terbesar, sejauh ini pegunungan karst terbesar yang ada di antaranya Tsingy di Madagaskar, Shilin di Cina dan Halong Bay di Vietnam. Namun, Rammang-Rammang disebut -sebut sebagai pegunungan karst ter­besar nomor dua di dunia.

Dalam perjalanan menuju ke sini, Travelers akan disuguhkan rangkaian tebing karst memesona yang menjulang tinggi. Menyusuri sungai ini memakan waktu selama 20 menit dengan perahu. Katinting merupakan sebutan untuk perahu yang bisa disewa dengan harga Rp 250.000-Rp 300.000 untuk jumlah penumpang sekitar 5-8 orang. Pengunjung akan melewati Sungai Puthe sambil menikmati barisan pohon nipah dan pohon lontar untuk tiba di Kampung Berua, Dusun Rammang-Rammang.

Terletak di Kampung Berua, Dusun Rammang-Rammang merupakan bagian dari Desa Salenrang, Kecamatan Bantoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Secara administratif, Kampung Berua merupakan kampung termuda di Dusun Rammang-Rammang. Letaknya berada di sebelah utara kota Makassar, berjarak 40 km dan dapat ditempuh dengan kurun waktu 1 jam perjalanan dari kota Makassar. Rammang-Rammang pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 2014 oleh masyarakat setempat. Menjelang akhir pekan, kawasan ini bisa didatangi 600-700 pengunjung.

Rammang-Rammang

Perjalanan menyusuri Sungai Puthe, jalur transportasi utama bagi masyarakat yang tinggal di Rammang-Rammang.

Nama Rammang-Rammang diambil dari bahasa Makassar ‘rammang’ yang memiliki arti kabut atau awan. Menurut masyarakat setempat, dinamakan Rammang-Rammang karena seringnya awan atau kabut yang turun di pagi hari atau saat hujan turun. Di dalam kawasan wisata Rammang-Rammang, pengunjung dapat mengunjungi tempat ikonik lainnya yang berada di dalam kawasan wisata ini seperti Telaga Bidadari berisi air tawar, Padang Ammarrung, Gua Kingkong di kaki perbukitan karst, serta Gua Kunang-kunang yang memancarkan titik-titik cahaya terang jika beranjak masuk ke dalamnya.

Jika berkesempatan mengambil gambar menggunakan drone, Travelers bisa melihat keindahan Rammang-Rammang dari atas layaknya panorama Hutan Amazon. Musim terbaik untuk berkunjung ialah saat musim kemarau karena pemandangannya akan lebih menawan tanpa terhalang oleh kabut.

Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk menjelajah Rammang-Rammang. Sungai yang asri, suasana desa yang masih alami, keramahan penduduk Kampung Berua serta didukung oleh hamparan luas perbukitan karst yang menambah kian fantastis pemandangan di pagi hari.

Saat pagi hari Travelers masih bisa melihat aktivitas penduduk Dusun Rammang-Rammang yang sedang menebar jala untuk menjala ikan dengan latar matahari yang baru saja terbit. Pemandangan ini yang menjadikan kawasan ini bukan tempat wisata yang biasa.

Jika Travelers ingin menghabiskan waktu lebih lama, tersedia juga penginapan yang dikelola oleh penduduk setempat. Setelah puas memanjakan mata dengan bentangan karst alami, Travelers bisa beristirahat kemudian melanjutkan jelajah Rammang-Rammang keesokan harinya dengan mengunjungi tempat-tempat lainnya yang tidak kalah menarik.

Artikel : Nelce Muaya | Foto : George Timothy

  • Rammang Rammang, Salenrang, Bontua, Bontonlempangan, Bontoa, Bontonlempangan, Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan 90561

  • Jam Operasional

    Buka setiap hari (senin – minggu) pukul 09.00 – 17.00 WITA


Mengunjungi Kerajaan Kupu-kupu

Keunggulan Indonesia yang beriklim tropis yaitu hampir setiap daerah di Indonesia memiliki taman nasional dengan ciri khas masing-masing. Di Provinsi Sulawesi Selatan dengan ibukota Makassar dapat dijumpai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang berada sekitar 40 km dari kota Makassar atau sejauh 60 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung atau yang lebih dikenal dengan nama TN Babul ini juga mempunyai bentang alam karst yang menakjubkan di berbagai sudutnya.

Dimulai dari pintu masuk loket pengunjung, terlihat adanya jalan setapak untuk menyusuri kawasan TN Babul. Jalan setapak yang terbuat dari semen ini diapit oleh rimbunan pepohonan layaknya jalan menuju hutan. Berbagai wisata disuguhkan mulai dari Helena Sky Bridge, Museum Kupu-kupu, gua-gua dengan juntaian stalagmit dan stalagtit, lorong sepanjang 1500 m, pesona Gunung Bulusaraung serta kesegaran Air Terjun Bantimurung yang mengalir deras. Ketinggian air terjun ini sekitar 15 m dengan lebar hampir 20 m yang mengalir melalui rangkaian gundukan batu kapur besar.

Helena Sky Bridge

Helena Sky Bridge yang memacu adrenalin.

Terdapat pilihan yang dapat dilakukan jika Travelers mengunjungi air terjun Bantimurung seperti river tubing dan arung jeram. Tetapi, atraksi ini hanya dapat beroperasi pada musim kemarau, dikarenakan pada musim penghujan debit air akan meningkat sehingga dapat membahayakan pengunjung. Cara lain menikmati TN Babul yaitu dengan memilih atraksi flying fox yang menawarkan keindahan panorama TN Babul beserta gugusan karst dari ketinggian.

Berdiri di atas lahan seluas 43.750 ha, TN Babul merupakan ruang habitat bagi sedikitnya 711 jenis tumbuhan dan 735 jenis satwa liar. Kawasan TN Babul terbagi ke dalam tiga tipe ekosistem utama yaitu ekosistem karst, ekosistem hutan hujan dan ekosistem hutan pegunungan bawah. Keanekaragaman serta populasi kupu-kupu yang melimpah di kawasan ini membuat Alfred Russel Wallace, seorang naturalis ternama dari Inggris, menjulukinya The Kingdom of Butterfly.

Jika berkunjung ke Taman Kupu-kupu, terdapat dua lokasi yang bisa dikunjungi yaitu Museum Kupu-Kupu dan penangkaran kupu-kupu. Selain menambah kesejukan, kehadiran Museum Kupu-kupu merupakan sarana konservasi dan edukasi bagi masyarakat umum yang berkunjung.

Di Museum Kupu-kupu, Travelers bisa mempelajari kehidupan kupu-kupu dan proses metamorfosisnya. Mulai dari telur yang dilanjutkan menjadi ulat, pupa, kepompong hingga kupu-kupu. Travelers dapat melihat ratusan kupu-kupu yang hidup di taman nasional ini dengan ragam jenis, warna dan ukuran yang tertata rapi dalam koleksi museum termasuk dua primadonanya yaitu papilio androcles dan papilio blumei. Androcles terkenal dengan bentuk sayapnya yang cantik menjuntai. Sedangkan blumei memiliki keunikan warna biru yang jarang dimiliki satwa lain. Dalam jumlah besar, kupu-kupu di TN Babul dapat ditemui saat pagi hari.

Museum Kupu-kupu

Museum Istana Kupu-kupu di area Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

Sedikitnya ada 247 jenis kupu-kupu yang berhasil teridentifikasi di kawasan TN Babul dengan lokasi survey mencakup Bantimurung, Ara, Pattunuang, Bu’rung, Mario, Parigi, Leang Londrong, Mallenreang, Kampoang, Bangkeng Sakeang, Tombolo, Pattompongan dan Gunung Bulusaraung. Beberapa di antaranya termasuk di dalam spesies kupu-kupu langka.

Pengembangan fasilitas rekreasi sempat mengurangi lahan berkembang biak kupu-kupu yang mengakibatkan berkurangnya jumlah spesies kupu-kupu di TN Babul. Beranjak dari hal tersebut, pihak pengelola mulai mengambil sikap untuk melakukan penanaman pohon dan tanaman bunga yang menjadi rumah bagi kupu-kupu yang bertelur. Bagi wisatawan lokal cukup membeli tiket masuk dengan harga Rp25.000 per orang, sedangkan untuk wisatawan mancanegara memiliki harga berbeda yaitu sekitar Rp250.000. Dari penjualan tiket ini, pihak pengelola TN Babul memiliki target untuk terus memperbaiki fasilitas yang ada.

Nah, bagi para pecinta extreme sport, kawasan ini cukup menantang dengan suguhan sekitar 200 gua yang bisa ditelusuri. Salah satunya adalah Leang Pute, di mana pengunjung dapat turun dengan teknik Single Rope Technique (SRT) ke dasar gua yang memiliki kedalaman sekitar 270 m lalu pengunjung akan dipandu untuk menyusuri gua dengan berjalan kaki.

Leang Pute merupakan salah satu gua vertikal yang disebut sebagai gua terdalam di Indonesia. Perlengkapan untuk menyusuri gua pun sudah disediakan yakni harness, tali, pakaian khusus, sepatu boot, helm serta headlamp menjadi peralatan wajib yang digunakan oleh para pengunjung yang ingin mencoba aktivitas olahraga ekstrem ini.

Masih berhubungan dengan extreme sport, apakah Travelers bersedia untuk menyusuri Gua Mimpi lengkap dengan stalagtit dan stalagmit yang memukau? Perlu diingat, aktivitas ini sangat membutuhkan fisik yang fit untuk menyusuri gua sepanjang 1,4 km serta mendaki gunung sekitar 500 mdpl dengan kondisi yang cukup terjal.

Air terjun

Air Terjun Bantimurung, gemuruh air yang jatuh pada batu kapur.

Tidak pernah sepi dari pengunjung, TN Babul cocok bagi Travelers yang ingin meluangkan waktu bersama keluarga. Silahkan memilih untuk berkunjung di hari biasa jika Travelers ingin menikmati alam di kawasan ini dengan lebih maksimal karena pengunjung yang datang akan lebih sedikit dibandingkan saat hari libur. TN Babul menjadi salah satu spot yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Makassar.

Masih menjadi perbincangan di kalangan para turis mancanegara mengenai harga tiket yang dipatok untuk wisatawan asing terlalu mahal dibandingkan dengan taman nasional lainnya di Indonesia yang memiliki alam lebih memukau. Tetapi tidak mengurungkan niat para wisatawan lokal yang ingin menghabiskan waktu bersama kerabat maupun keluarga di TN Babul. Bulan September-Oktober merupakan waktu yang tepat untuk mengunjungi TN Babul. Jika beruntung, akan bertemu dengan kawanan kupu-kupu yang turut menyambut kedatangan Travelers.

Artikel : Nelce Muaya | Foto : George Timothy, Iqbal Fadly, Ayub Ardiyono

  • Catatan
    • Konon, arti kata ‘bantimurung’ adalah ‘membanting kemurungan’. Taman nasional ini memang selalu ramai akan pengunjung yang mencari rekreasi bersama keluarga di tengah pesona alamnya.
    • Pada tahun 1857, naturalis terkenal Alfred Russel Wallace mendata 256 jenis kupu-kupu di kawasan Bantimurung dan menyebut tempat ini sebagai ‘Kerajaan Kupu-kupu’.

  • Jln. Poros Maros-Bone Km.12, Kalabbirang, Bantimurung, Kalabbirang, Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan 90561

  • Hubungi

    (0411) 388 0252

  • Jam Operasional

    Buka setiap hari (senin – minggu) 24 jam