Situs Arkeologi Ratu Boko atau Ratu Baka merupakan kompleks candi yang terhampar seluas 25 ha dan terdiri dari sejumlah bangunan. Situs ini dibangun oleh Rakai Panangkaran di abad ke-8 sebagai tempat beribadah umat Buddha dengan nama Abhayagiri Wihara yang berarti ‘wihara di atas bukit yang damai’.
Lokasinya memang terletak di atas bukit dengan ketinggian 196 mdpl, menampakkan pemandangan elok kota Jogja dari ketinggian. Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi juga dapat terlihat di salah satu sisi dari situs ini.
Setelah abad ke-8, Hindu kembali menjadi agama utama di Kerajaan Medang yang berkuasa pada saat itu dan situs Ratu Boko mulai dipergunakan sebagai keraton atau kediaman raja, menjadi alasan mengapa tempat ini mengandung elemen dari agama Hindu maupun Buddha.
Anda dapat berkeliling di area candi yang luas. Membayangkan kehidupan masyarakat Kerajaan Medang di zaman terdahulu lewat reruntuhan beberapa bangunan di situs ini yang masih tersisa seperti Candi Pembakaran, Candi Batukapur, Paseban, Pendopo, Keputren dan bekas kolam pemandian.
Di dalam kawasan candi juga terdapat gua yang diperkirakan berfungsi untuk tempat meditasi. Namun yang paling menarik dari tempat ini adalah gerbang paduraksa yang ikonik dengan 3 pintunya. Kunjungan Anda di Ratu Boko dapat diakhiri dengan bersantai sore di bagian taman yang luas sambil menunggu terbenamnya matahari.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!