Pos

Keasrian Yang Mengalir Deras

Pernahkah Anda membayangkan menikmati keindahan Grand Canyon dengan garis batu yang berlapis-lapis dan kolam berwarna hijau tosca di mana Anda bisa berendam di dalamnya? Ya, semua keindahan itu bisa Anda nikmati di Air Terjun Tanggedu yang terletak di Desa Tanggedu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur.

Lapisan air terjun di antara tebing-tebing batu kapur berwarna putih membuat air terjun ini dijuluki sebagai Grand Canyon-nya Sumba. Objek wisata ini memang memancarkan keindahan yang begitu mempesona, dengan kolam-kolam alami yang menggoda siapa pun untuk melompat masuk ke dalamnya.

Air terjun ini berjarak sekitar 46 kilometer dari Kota Waingapu atau sekitar 2 jam perjalanan. Sepanjang perjalanan menuju air terjun ini kita akan ditemani dengan hamparan sabana dan langit biru yang berhiaskan awan. Anda bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat untuk langsung sampai di Desa Tanggedu.

Sesampainya di Desa Tanggedu, kita melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sepanjang 2,5 km melewati anak sungai serta perkebunan dan pemukiman warga setempat. Meski harus berjalan lumayan jauh, lelah tentu akan terbayar begitu Anda tiba di Air Terjun Tanggedu ini, sembari menikmati keindahan view dan kesegaran air kelapa yang dijual warga sekitar.

Salah satu keindahan dari air terjun ini terdapat pada relief bebatuannya yang mencerminkan keunikan topografi Pulau Sumba itu sendiri, yang terbentuk dari bebatuan kapur. Beberapa anak sungai yang berbeda menyatu di Air Terjun Tanggedu, sehingga di area ini terbentuk belasan air terjun dengan ketinggian yang bervariasi, dan dengan air terjun utamanya yang menjulang sekitar 8 meter.

Kucuran air yang mengalir deras dan tebing-tebing batu yang mengapitnya membentuk kolam-kolam kecil yang terlihat bagai kolam renang pribadi. Kolam-kolam dengan air yang bening dan segar menanti Anda dengan berbagai ukuran dan tingkat kedalaman. Bahkan di bagian atas air terjun utama, terdapat kolam yang amat dangkal dan aman untuk anak-anak bermain.

Menjadi suatu pengalaman yang spesial untuk bisa menikmati keindahan alam di Air Terjun Tanggedu. Ditambah lagi melihat anak-anak desa sekitar yang baru pulang sekolah, berlarian dan bergegas untuk melompat ke air. Sungguh pemandangan yang menyenangkan melihat keseruan anak-anak yang tertawa ceria saat bermain air, dan akan membekas sebagai salah satu kesan manis yang akan Anda dapatkan kala mengunjungi tempat ini.

Tentu melihat dan menikmati keindahan Air Terjun Tanggedu akan membuat kita lupa dengan waktu. Kunjungan terbaik adalah saat musim kemarau, dan disarankan untuk mengunjungi tempat ini pada pagi atau siang hari karena dibutuhkan waktu tempuh yang cukup lama untuk mencapainya.

Tertarik untuk mengunjungi Air Terjun Tanggedu? Pastikan untuk mempersiapkan perbekalan saat Anda berkunjung ke air terjun ini, dan jangan lupa untuk tidak mengotori tempat yang sudah dijaga masyarakat setempat dengan selalu membawa pulang sampah Anda. Selamat menikmati dan mengagumi salah satu pesona alam Indonesia di Air Terjun Tanggedu!

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy & Ibna Alfattah

 

 

Bukit Tanarara adalah salah satu perbukitan sabana yang belakangan ini semakin dikenal lewat berbagai posting-an di media sosial. Walau lokasinya yang lumayan jauh, yaitu sekitar 2 jam dari pusat Kota Waingapu, panorama lembah-lembah dan sabana yang elok di area ini akan mengobati kelelahan Anda selama perjalanan.

Menuju Tanarara, Anda akan menyusuri jalan yang membawa Anda ke ketinggian. Anda kemudian akan melewati berbagai jajaran bukit yang tak kalah menarik untuk disinggahi seperti Bukit Laendeha dengan kombinasi pemandangan birunya hamparan perbukitan di kejauhan, dan hijaunya pepohonan di lereng bukit-bukit kecil.

Tanarara sendiri berarti ‘tanah merah’ dalam bahasa Sumba. Bukit Tanarara terkenal dengan jalan panjang yang berada di atas bukit dengan lembah di kanan dan kirinya. Anda dapat menikmati keasrian tempat ini dengan menyusuri jalan yang menyuguhkan keelokan view perbukitan di sekeliling Anda.

Ke-epic-an tempat ini akan semakin dapat terlihat dengan memakai drone, di mana akan terlihat kealamian yang masih amat terjaga di lembah-lembah sekitar Bukit Tanarara. Anda juga bisa memarkir mobil dan berjalan kaki menjelajah punggung-punggung bukit untuk mencari panorama terbaik untuk dapat diabadikan, karena tiap sudut dari Bukit Tanarara yang luas, menyuguhkan pesona yang berbeda-beda.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy

Bukit Tenau terletak tidak jauh dari pusat Kota Waingapu, hanya dengan waktu tempuh sekitar 20 – 30 menit melewati daerah pemukiman warga serta area persawahan. Bukit Tenau menyuguhkan hamparan perbukitan yang juga akan memanjakan mata Anda dengan keindahannya.

Perbedaannya dengan Bukit Wairinding, Bukit Tenau belum memiliki satu lahan parkir yang ditentukan. Jadi Anda bisa mengendarai mobil untuk menjelajah bagian-bagian perbukitan lain yang berada dekat dari Bukit Tenau seperti Bukit Salib. Selama perjalanan dalam mobil saja Anda sudah dapat menikmati eloknya pemandangan dari lapisan perbukitan di area ini.

Bukit Tenau juga menjadi tujuan banyak orang untuk menyaksikan matahari terbit. Posisinya yang berada di ketinggian membuatnya tepat untuk melihat fajar yang membelah kegelapan, menyinari lapisan bukit dengan warna keemasan.

Bukit Tenau juga memiliki bukit-bukit yang tinggi untuk dijelajahi, di mana sebagian Kota Waingapu dapat terlihat dari atasnya. Menjelajahi perbukitan di Bukit Tenau sambil berjalan kaki akan menjadi kenangan tersendiri, apalagi jika Anda memiliki drone untuk dapat mengabadikan keseluruhan area dari ketinggian.

Pesona Bukit Tenau berlanjut bahkan hingga malam hari, dengan bulan yang menyinari siluet perbukitan serta bintang-bintang yang bertaburan di langit malam. Suasana alami yang begitu tenang di Bukit Tenau akan memberikan kedamaian hati dan pikiran bagi siapapun yang mengunjunginya.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy

Salah satu perbukitan sabana di Sumba Timur adalah Bukit Wairinding, yang telah menjadi salah satu icon wisata dari Pulau Sumba. Bukit Wairinding terletak di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. Tepatnya sekitar 30 – 45 menit perjalanan dari pusat Kota Waingapu.

Hamparan sabana bukit ini terlihat sangat indah bagaikan permadani bergelombang. Kondisi jalan menuju lokasi Wairinding sangatlah baik, beraspal halus dan sedikit berkelok-kelok. Lokasi Bukit Wairinding ditandai dengan sebuah rumah dan warung kecil yang berada di pinggir jalan, dengan lahan parkir tepat pada bahu jalan atau di sekitaran warung kecil tersebut.

Setelah memarkirkan kendaraan, setiap pengunjung yang datang disarankan untuk mengisi buku tamu yang telah disediakan dan memberikan donasi seikhlasnya untuk kesejahteraan masyarakat setempat. Pengunjung bisa melanjutkan dengan berjalan kaki mendaki bukit kecil yang berada di belakang warung untuk menikmati sajian pemandangan Bukit Wairinding.

Panorama Bukit Wairinding sangatlah indah dan mempesona, membuat mata dan mulut tak berkedip dan berhenti mengucap kagum atas ciptaan-Nya. Akan lebih tepat untuk menikmati ketenangan suasana dan keindahan panorama Bukit Wairinding sembari menikmati kopi khas Sumba. Apalagi pada waktu senja, kala bias cahaya begitu indah menghiasi punggung bukit yang perlahan hilang saat turunnya mentari.

Ketenteraman bukit ini pun terasa lengkap dengan adanya kuda-kuda sandel yang merumput dengan santai, serta sekumpulan anak-anak setempat yang menghabiskan waktu bermainnya di sekitar area perbukitan. Mereka dengan senantiasa menemani para pengunjung yang datang ke bukit ini. Mata dan senyum mereka yang memancarkan kebahagiaan akan membawa kita ikut tersenyum lepas, dan akan meninggalkan kesan yang melekat di hati.

Artikel : Ibna Alfattah | Foto : George Timothy