Jajanan khas betawi satu ini terbuat dari beras ketan, telur ayam, dan ebi goreng. Setelah itu kerak telor dibubuhi cabai merah, kencur, jahe, garam, gula pasir, merica butiran, dan suwiran kelapa yang sudah disangrai. Menurut sejarahnya, kuliner tradisional ini tercipta secara tidak sengaja oleh sekawanan orang Betawi yang tinggal di daerah Menteng. Pada waktu itu, Jakarta masih memiliki banyak pohon kelapa yang tumbuh subur, sehingga masyarakat Betawi ingin memanfaatkan hasil dari buah kelapa itu selain diminum atau diolah menjadi minyak saja. Dari coba-coba inilah kemudian tercipta kerak telor.

Artikel : Alisa Pratomo | Foto : Ariyani Tedjo

Menilik namanya, kata selendang berasal dari warna merah, hijau dan putih kue yang menjadi salah satu bahan utama dari es selendang mayang. Sementara kata mayang merujuk pada sensasi manis dan kenyal kue yang dibuat dari tepung kanji atau sagu aren, gula, air dan pewarna makanan. Adonan kemudian dipotong tipis-tipis seperti kue lapis menggunakan bambu tipis sesaat sebelum es disajikan. Selanjutnya kue diracik bersama sirup gula merah dan es batu, lalu disiram kuah santan, sehingga menciptakan rasa manis dengan selingan rasa gurih.

Artikel : Alisa Pratomo | Foto : Ariyani Tedjo

Berbeda dengan bir pada umumnya, bir pletok tidak mengandung alkohol. Minuman tradisional khas Betawi ini terbuat dari lada, jahe, dan kulit kayu secang. Awalnya, bir pletok diracik lantaran orang Betawi terinspirasi dari kebiasaan warga Belanda di Indonesia yang seringkali meminum anggur pada saat perayaan. Namun karena anggur masuk kategori minuman yang dilarang agama, orang Betawi akhirnya membuat minuman racikan sendiri yang diberi nama bir pletok.

Beberapa manfaat kesehatannya adalah memperlancar peredaran darah, mengatasi nyeri lambung, meredakan radang sendi, mengobati migrain dan menghangatkan badan. Dapat disajikan secara hangat ataupun dingin, rasa bir pletok terbilang unik karena ada manis dan sedikit pedas, serta aroma yang wangi.

Artikel : Alisa Pratomo

Makanan khas Betawi satu ini berjenis mi berbumbu dengan kuah berwarna kekuningan. Campuran udang rebon pada kuah laksa memberikan rasa segar dan gurih. Isi dari laksa Betawi pada umumnya adalah irisan ketupat, telur, kemangi, taoge, kucai, bihun, perkedel dan bawang goreng. Sedangkan keharuman hidangan ini didapat dari pemakaian rempah-rempah seperti kunyit, temu mangga, jintan, ketumbar, merica, dan jahe yang ditumbuk hingga halus. Hingga kini, laksa Betawi sering dihidangkan dalam acara pernikahan, khitanan, selamatan, ulang tahun, pengajian, ataupun arisan.

Artikel : Alisa Pratomo

Terbuat dari terubuk, kentang, sohun, petai, dan ebi, hidangan ini disebut sayur besan karena memang sayur ini merupakan sajian istimewa saat orang Betawi melakukan pernikahan, alias besanan. Ada filosofi menarik dibalik bentuk terubuk, yakni saat pucuk terubuk dibuka, maka akan terlihat kumpulan seperti telur ikan. Butiran yang terkumpul dalam satu wadah ini diibaratkan orang-orang yang bersatu secara rukun karena ikatan pernikahan.

Sayur besan diolah dari bumbu-bumbu sederhana seperti bawang merah dan putih, cabai, terasi, ebi, serta santan kelapa. Beberapa menu sayur besan juga dilengkapi dengan buncis atau kacang panjang, wortel, dan labu siam.

Artikel : Alisa Pratomo