Kesejukan di Kaki Gunung

Fakta bahwa Banyuwangi diapit oleh beberapa gunung, menganugerahi Banyuwangi dengan sejumlah air terjun yang bisa dinikmati. Salah satunya ialah Air Terjun Telunjuk Dewa Raung yang berada di kaki Gunung Raung, Jawa Timur.

Berada di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, air terjun dengan ketinggian 20 m ini dapat menjadi destinasi pilihan jika berkunjung ke Banyuwangi. Berjarak sekitar 40 km dari Kota Banyuwangi atau sekitar 1,5 jam perjalanan, Travelers dapat membeli tiket di loket masuk yang sudah dibuka mulai dari pukul 06:00 -18:00 dengan biaya sebesar Rp 5.000 per orang.

Untuk saat ini, akses menuju ke Air Terjun Telunjuk Dewa Raung baru bisa dilalui dengan menggunakan kendaraan pribadi. Dari Kota Banyuwangi, bisa memilih jalur menuju Rogojampi lalu melanjutkan ke arah Pasar Songgon. Setibanya di Pasar Songgon, Travelers bisa memilih jalur menuju ke Sragi dan mengarah ke Dusun Pasar dan Air Terjun Temcor. Dari situ Travelers sudah bisa mengikuti petunjuk yang mengarah ke Air Terjun Telunjuk Dewa Raung sambil menikmati perkebunan cengkeh hingga ke area parkir. Dari area parkir, Travelers akan melalui jalan setapak menuju Air Terjun Telunjuk Dewa Raung. Namun, tidak perlu khawatir karena jalan setapak yang akan Travelers lalui sudah disemen dan juga terdapat petunjuk arah yang jelas.

Hamparan tanaman selada air yang bertumbuh subur di pinggiran sungai akan memanjakan mata Travelers sepanjang jalan. Kawasan air terjun yang masih dilingkupi oleh pepohonan serta bebatuan hitam yang dialiri air, menambah keasrian dan membuat Travelers betah bersantai di sini. Sebuah pengalaman yang langka terutama untuk Travelers yang tinggal di kota besar.

Disarankan untuk datang saat pagi hari, sehingga Travelers masih memiliki banyak waktu untuk bersantai di tengah rimbunan pohon diiringi gemuruh air terjun yang menyegarkan. Dinamakan ‘telunjuk’ karena bentuknya yang menyerupai jari telunjuk. Sedangkan Raung diambil karena lokasi air terjun yang berada di kaki Gunung Raung.

Terdapat kolam alami berwarna biru dengan kedalaman 50 cm yang bisa Travelers nikmati sebagai pelepas lelah sehabis trekking. Tidak jauh dari situ, telah disediakan juga ruang ganti sederhana sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke parkiran.

Bagi Travelers yang memiliki hobi fotografi, tempat ini cocok untuk mengabadikan momen dengan latar belakang curahan debit air yang memukau. Berhati-hatilah jika Travelers membawa kamera yang tidak anti air, karena walaupun tidak terlalu tinggi tetapi debit air yang dihasilkan cukup besar.

Salah satu tips jika membawa kamera yang tidak anti air yaitu membungkus kamera dengan handuk kecil atau bisa juga dimasukkan ke dalam tas anti air. Usahakan agar tidak terlalu dekat dengan air terjun untuk mencegah kamera dan lensa Travelers kemasukan air. Penggunaan tripod sangat dianjurkan jika ingin mengambil gambar air terjun dramatis dengan menggunakan teknik low shutter.

Konon menurut penduduk sekitar, jika mandi di air terjun ini bisa membuat Travelers terlihat lebih awet muda. Air terjun ini juga merupakan lokasi wisata yang cocok untuk menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Menyaksikan suasana anak-anak tertawa lepas yang seru bermain di bawah air terjun menjadi kesenangan tersendiri dibandingkan melihat mereka sibuk dengan gadget masing-masing.

Memperkenalkan alam sedari dini diharapkan menumbuhkan kecintaan kepada alam dan mengajarkan tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam tersebut. Lebih dari itu, berinteraksi di alam justru menjadi momentum yang berharga untuk sepenggal cerita di masa depan.

Artikel : Nelce Muaya | Foto : Ayub Ardiyono

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.