Kobar Semangat

Kota Daeng

Di pelabuhannya yang menghadap ke Selat Makassar-lah ribuan perahu dan kapal dengan berbagai ukuran bersandar. Dengan muatan rempah dan mineral yang amat berharga pada zamannya, tiap kapal datang dari berbagai pulau yang tersebar di Nusantara. Pelabuhan yang sama juga menjadi titik keberangkatan ribuan perahu yang siap mengarungi samudra. Dengan kapal-kapal yang mencari kejayaan hingga ke benua seberang, atau kapal-kapal perang yang siap membela tanah air mengusir penjajahan.

Kesultanan yang termasyhur, perdagangan maritim yang makmur, dan armada dari para pelaut nan ulung. Ya, ada begitu banyak warna dan cerita yang tersimpan di Makassar, kota terbesar di Indonesia timur dan rumah bagi jutaan jiwa saat ini. Selalu menjadi kota pesisir yang ramai sedari dulu, Makassar merupakan salah satu poros roda perekonomian serta politik yang signifikan dalam lintas sejarah Nusantara.

Perannya sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia berawal sejak ratusan tahun yang lalu, lewat bersatunya kerajaan Gowa dan Tallo di ujung selatan Pulau Sulawesi. Kerajaan Gowa – Tallo pun berkembang sebagai pusat ekonomi yang menghubungkan Indonesia barat dengan timur. Setelah menyebarnya agama Islam, kerajaan yang berdiri di wilayah orang-orang ‘Mangkasarak’ ini kemudian dikenal sebagai Kesultanan Makassar.

Kestrategisan letak geografis Makassar yang berada di tengah-tengah Nusantara membuat Makassar tumbuh sebagai titik temu para saudagar dan pelancong dari berbagai penjuru. Semangat keberagaman Nusantara tercerminkan lewat ragamnya suku yang mewarnai Makassar seperti suku Makassar, Bugis, Mandar, dan Toraja. Toleransi akan perbedaan yang telah ditanamkan sejak masa kerajaan dahulu juga menunjang lahirnya berbagai kesenian, kerajinan hingga kuliner khas Sulawesi Selatan yang memenuhi Makassar.

Edisi Travelink kali ini berbagi tentang berbagai alasan untuk menjelajah Makassar dan sekitarnya. Mulai dari menapaki jejak sejarahnya, bertualang di bentang alamnya, atau mencicipi kelezatan kulinernya yang ternama. Dengan masyarakat yang memancarkan semangat akan kehidupan, pertukaran, dan persatuan atas perbedaan, Makassar menyambut siapa pun yang menyinggahinya dengan penuh kehangatan. Sejak dulu, hingga saat ini.