Memintal Kemewahan dari Kesederhanaan

Seperti dalam banyak suku bangsa lainnya di tanah air, peran kain di Maluku Barat Daya bukan hanya sekedar untuk pakaian sehari-hari. Tenun Adat di Maluku merupakan suatu simbol kehormatan sekaligus identitas yang telah mendarah daging. Sebut saja tenun Senikir yang merupakan elemen penting dalam acara adat seperti penyematan gelar atas tokoh terhormat. Di Pulau Moa, acara-acara adat seperti proses penyematan tamu atau tokoh terhormat, berlangsung dengan tenun khas yang dipercaya sebagai peninggalan leluhur yang turun temurun di gunakan dalam acara adat maupun kenegaraan.

Lebih dari itu, tenun Maluku adalah cerminan dedikasi masyarakat Maluku dalam meneruskan proses pelestarian tradisi nenek moyang yang berawal sejak ratusan tahun yang lalu dan berlanjut hingga saat ini. Tenun ikat di Maluku Barat Daya berperan sebagai tiang di banyak aspek keseharian penduduknya. Sebagai penyelimut jenazah, ia menjadi doa akan ketenangan. Sebagai mahar pengantin, ia menjadi bentuk harapan akan kebahagiaan berumah tangga. Semua itu diawali dari dedikasi para ibu di gubuk-gubuk kecil di Maluku, seolah memintal helai demi helai doa untuk keluarganya.

Artikel : Iqbal Fadly | Foto : George Timothy
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.